Jelang Akhir 2019, Pergerakan Industri Properti Diyakini Kian Bergairah
A
A
A
JAKARTA - Memasuki kuartal IV/2019, tepatnya bulan Oktober, pengembang dan pengamat properti meyakini iklim investasi semakin membaik. Kapitalisasi pasar properti tahun ini diyakinkan dapat mencapai total Rp114 triliun.
Anjloknya realisasi investasi pada kuartal I/2019 dibandingkan periode yang sama di 2018 dinilai karena sikap wait and see pasar saat memasuki hajatan politik Pilpres dan Pileg 2019. Pascapelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan kabinet kerjanya pada Oktober 2019, ternyata suasana semakin kondusif dan bisnis properti pun semakin bergairah.
Faktor lain yang mendukung industri ini adalah suku bunga acuan BI yang stabil, bahkan turun. Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya jumlah pengembang subsidi ikut menjadi energi tambahan bagi industri properti.
"Kondisi ini diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang. Kenaikan harga di pasar 0,4% dan realisasi penjualan yang meningkat 20% dalam sektor perumahan mengindikasikan penyerapan pasar kini semakin baik dan akan terus membaik hingga beberapa waktu ke depan," tutur ungkap Direktur Skandinavia Apartment Sugiyanto Lie dalam keterangan persnya, Selasa (29/10/2019).
Sementara bagi pengembang di area Tangerang akan didukung pula dengan segera beroperasinya ruas Tol Kunciran-Serpong. Ini merupakan bagian dari Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 pada akhir Oktober 2019. Dengan hadirnya Tol Kunciran ini, akan mengurangi kemacetan dan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Tangerang-Merak dan Serpong-BSD.
"Diperkirakan sekitar 30.000 kendaraan akan melewati ruas tol yang akan beroperasi ini. Tentu ini menjadi tambahan fasilitas serta daya jual bagi developer yang berada khususnya di area Tangerang karena infrastruktur dan akses menuju properti menjadi salah satu pertimbangan terbesar bagi konsumen," ungkapnya.
Skandinavia pada September 2019 juga kembali merilis produknya yang terakhir yang diberi nama Lagom. Lagom diambil dari bahasa Swedia yang berarti "cukup" diaplikasikan melalui 2 tipe desain unitnya, yaitu 1 Bedroom Suites dan 2 Bedroom Junior dengan luasan semigross 44,81 m2.
Bekerja sama dengan interior desainer lokal yakni Bitte Desain Studio yang sudah banyak mengerjakan proyek peraih award seperti Artotel Haniman Ubud, Mr Fox Jakarta, dan Beer Hall ini, Lagom mengusung interior bergaya Scandinavian design. Harapannya dapat menarik kembali minat dan kepercayaan konsumen untuk berinvestasi.
Anjloknya realisasi investasi pada kuartal I/2019 dibandingkan periode yang sama di 2018 dinilai karena sikap wait and see pasar saat memasuki hajatan politik Pilpres dan Pileg 2019. Pascapelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan kabinet kerjanya pada Oktober 2019, ternyata suasana semakin kondusif dan bisnis properti pun semakin bergairah.
Faktor lain yang mendukung industri ini adalah suku bunga acuan BI yang stabil, bahkan turun. Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya jumlah pengembang subsidi ikut menjadi energi tambahan bagi industri properti.
"Kondisi ini diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang. Kenaikan harga di pasar 0,4% dan realisasi penjualan yang meningkat 20% dalam sektor perumahan mengindikasikan penyerapan pasar kini semakin baik dan akan terus membaik hingga beberapa waktu ke depan," tutur ungkap Direktur Skandinavia Apartment Sugiyanto Lie dalam keterangan persnya, Selasa (29/10/2019).
Sementara bagi pengembang di area Tangerang akan didukung pula dengan segera beroperasinya ruas Tol Kunciran-Serpong. Ini merupakan bagian dari Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 pada akhir Oktober 2019. Dengan hadirnya Tol Kunciran ini, akan mengurangi kemacetan dan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Tangerang-Merak dan Serpong-BSD.
"Diperkirakan sekitar 30.000 kendaraan akan melewati ruas tol yang akan beroperasi ini. Tentu ini menjadi tambahan fasilitas serta daya jual bagi developer yang berada khususnya di area Tangerang karena infrastruktur dan akses menuju properti menjadi salah satu pertimbangan terbesar bagi konsumen," ungkapnya.
Skandinavia pada September 2019 juga kembali merilis produknya yang terakhir yang diberi nama Lagom. Lagom diambil dari bahasa Swedia yang berarti "cukup" diaplikasikan melalui 2 tipe desain unitnya, yaitu 1 Bedroom Suites dan 2 Bedroom Junior dengan luasan semigross 44,81 m2.
Bekerja sama dengan interior desainer lokal yakni Bitte Desain Studio yang sudah banyak mengerjakan proyek peraih award seperti Artotel Haniman Ubud, Mr Fox Jakarta, dan Beer Hall ini, Lagom mengusung interior bergaya Scandinavian design. Harapannya dapat menarik kembali minat dan kepercayaan konsumen untuk berinvestasi.
(fjo)