Dermaga Gili Mas Rampung, Kapal Pesiar Bisa Sandar Bawa Ribuan Turis
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III telah merampungkan pembangunan dermaga di Pelabuhan Gili Mas sepanjang 440 meter. Dengan demikian, pelabuhan ini siap menyambut para wisatawan mancanegara (wisman) yang datang dengan kapal pesiar.
Sebelumnya, kapal pesiar tidak bisa sandar ke pelabuhan Lembar saat mengunjungi Pulau Lombok. Nantinya, kapal pesiar dengan panjang lebih dari 300 meter bisa langsung bersandar di dermaga pelabuhan ini.
"Mulai hari ini kapal pesiar bisa sandar sehingga wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan seperti yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Lembar. Dengan begitu, keamanan dan kenyamanan penumpang lebih terjamin," ujar Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto dalam keterangannya, Selasa (5/11/2019).
Salah satu kapal pesiar tersebut adalah Sun Princess memiliki Length Overall (LOA) 261 meter, lebar 32 meter, bobot mati 77,441 GT, membawa 1.988 penumpang dan 862 crew. Kapal pesiar berbendera Bermuda tersebut berlayar dari Fremantle, Australia dan merupakan kapal perdana yang sandar di dermaga Gili Mas, setelah itu menuju Port Kelang, Malaysia.
“Kunjungan kapal pesiar direct call dari luar negeri langsung ke Pulau Lombok ini sangat bagus, menunjukkan antusiasme operator kapal pesiar dan penumpangnya ingin berwisata di Pulau Lombok,” ungkapnya.
Di Lombok, para wisatawan akan mengunjungi beberapa objek wisata diantaranya ke Taman Narmada, pusat kerajinan Cukli Sayang-Sayang, Lingsar, Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Museum, Desa pengrajin tenun Sukarara, Desa Sade, kerajinangerabah Banyumulek, dan Mandalika.
“Pelindo III mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Gili Mas sudah siap mengambil peran sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut,” tambahnya.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan, serangkaian peningkatan fasilitas pelabuhan khususnya terkait dengan kapal pesiar adalah upaya Pelindo III dalam mendukung program pemerintah yang berencana untuk mengembangkan 10 destinasi wisata baru atau disebut Bali Baru untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019. Kementerian BUMN sebelumnya telah membentuk tim sinergi BUMN Pariwisata dimana Pelindo III menjadi salah satu anggotanya.
Sementara itu, setiap tahun jumlah kunjungan kapal pesiar terus meningkat, tahun 2017 terealisasi 131 unit dengan 89,224 wisatawan dan di tahun 2018 sebanyak 139 unit dengan membawa 126,119 wisatawan. Hingga akhir Oktober 2019 tercatat 119 unit dan 81,869 wisatawan.
Progress pembangunan terminal penumpang Gili Mas per 2 November 2019 mencapai 58%, ditargetkan akan selesai pada bulan Februari 2020. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengembangan terninal peti kemas. Dukungan pemerintah daerah juga diperlukan untuk membangun infrastruktur dan akses dari dan ke pelabuhan agar mudah dicapai.
Tak kalah penting komunitas dan masyarakat lokal pun juga perlu dilibatkan sebagai mitra untuk menyambut wisatawan. Sinergi stakeholder pariwisata juga harus tercipta agar dapat bersama-sama menumbuhkan pariwisata yang kreatif demi kemajuan bersama.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga hari ini Gili Mas dapat mulai menerima kunjungan kapal pesiar terutama kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar yang telah memberikan dukungan dalam penyandaran kapal perdana di Pelabuhan Gili Mas,” pungkas Putut.
Sebelumnya, kapal pesiar tidak bisa sandar ke pelabuhan Lembar saat mengunjungi Pulau Lombok. Nantinya, kapal pesiar dengan panjang lebih dari 300 meter bisa langsung bersandar di dermaga pelabuhan ini.
"Mulai hari ini kapal pesiar bisa sandar sehingga wisatawan tidak perlu lagi menggunakan sekoci untuk mencapai daratan seperti yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Lembar. Dengan begitu, keamanan dan kenyamanan penumpang lebih terjamin," ujar Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto dalam keterangannya, Selasa (5/11/2019).
Salah satu kapal pesiar tersebut adalah Sun Princess memiliki Length Overall (LOA) 261 meter, lebar 32 meter, bobot mati 77,441 GT, membawa 1.988 penumpang dan 862 crew. Kapal pesiar berbendera Bermuda tersebut berlayar dari Fremantle, Australia dan merupakan kapal perdana yang sandar di dermaga Gili Mas, setelah itu menuju Port Kelang, Malaysia.
“Kunjungan kapal pesiar direct call dari luar negeri langsung ke Pulau Lombok ini sangat bagus, menunjukkan antusiasme operator kapal pesiar dan penumpangnya ingin berwisata di Pulau Lombok,” ungkapnya.
Di Lombok, para wisatawan akan mengunjungi beberapa objek wisata diantaranya ke Taman Narmada, pusat kerajinan Cukli Sayang-Sayang, Lingsar, Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Museum, Desa pengrajin tenun Sukarara, Desa Sade, kerajinangerabah Banyumulek, dan Mandalika.
“Pelindo III mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Gili Mas sudah siap mengambil peran sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut,” tambahnya.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan, serangkaian peningkatan fasilitas pelabuhan khususnya terkait dengan kapal pesiar adalah upaya Pelindo III dalam mendukung program pemerintah yang berencana untuk mengembangkan 10 destinasi wisata baru atau disebut Bali Baru untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019. Kementerian BUMN sebelumnya telah membentuk tim sinergi BUMN Pariwisata dimana Pelindo III menjadi salah satu anggotanya.
Sementara itu, setiap tahun jumlah kunjungan kapal pesiar terus meningkat, tahun 2017 terealisasi 131 unit dengan 89,224 wisatawan dan di tahun 2018 sebanyak 139 unit dengan membawa 126,119 wisatawan. Hingga akhir Oktober 2019 tercatat 119 unit dan 81,869 wisatawan.
Progress pembangunan terminal penumpang Gili Mas per 2 November 2019 mencapai 58%, ditargetkan akan selesai pada bulan Februari 2020. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengembangan terninal peti kemas. Dukungan pemerintah daerah juga diperlukan untuk membangun infrastruktur dan akses dari dan ke pelabuhan agar mudah dicapai.
Tak kalah penting komunitas dan masyarakat lokal pun juga perlu dilibatkan sebagai mitra untuk menyambut wisatawan. Sinergi stakeholder pariwisata juga harus tercipta agar dapat bersama-sama menumbuhkan pariwisata yang kreatif demi kemajuan bersama.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga hari ini Gili Mas dapat mulai menerima kunjungan kapal pesiar terutama kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar yang telah memberikan dukungan dalam penyandaran kapal perdana di Pelabuhan Gili Mas,” pungkas Putut.
(ind)