Buka Konstruksi Indonesia 2019, Jokowi Tekankan Alternatif Pendanaan Infrastruktur

Rabu, 06 November 2019 - 14:52 WIB
Buka Konstruksi Indonesia...
Buka Konstruksi Indonesia 2019, Jokowi Tekankan Alternatif Pendanaan Infrastruktur
A A A
JAKARTA - Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama pemerintah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya berbagai alternatif sumber pendanaan untuk memenuhi pembiayaan yang diperlukan.

Jokowi berpesan agar setiap alternatif pembiayaan yang mungkin dilakukan terus dielaborasi. Hal itu penting dilakukan mengingat kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur sangat besar.

"Partisipasi sektor swasta melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha, alternatif pembiayaan investasi non-pemerintah, serta green finance sebagai sumber pembiayaan inovatif, semuanya perlu terus dikembangkan," tegas Jokowi saat membuka Konstruksi Indonesia (KI) 2019, Indonesia Infrastructure Development Financing (IIDF) 2019, serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019, di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu(6/11/2019).

Tentunya, sambung Jokowi, diperlukan pula kebijakan dan fasilitas yang mendukung kemudahan untuk berinvestasi, agar berbagai inovasi pembiayaan tersebut dapat dilaksanakan. "Tidak bosan-bosan saya sampaikan, bahwa yang harus segera diselesaikan dalam waktu cepat adalah harmonisasi dan penyederhanaan peraturan untuk berinvestasi. Dengan demikian investor tidak ragu-ragu lagi menanamkan modalnya di negara kita," tuturnya.

Hal itu, tegas dia, amat penting untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang infrastruktur. "Jalan tol China sepanjang 280.000 km, sementara jalan tol di Indonesia masih 780 km selama 40 tahun. Inilah perbandingan ekstrem, infrastruktur kita tertinggal jauh. Akhir tahun ini, kita akan memiliki 1.500 km jalan tol," cetusnya. Jokowi berharap, dalam 5 tahun ke depan, panjang jalan tol nasional akan berada pada angka 4.500-5.000 km.

Lebih loanjut Jokowi mengatakan, peringkat pembangunan infrastruktur Indonesia yang tahun ini berada di posisi 52, menunjukkan peningkatan yang luar biasa, yakni naik sebanyak 30 peringkat dibandingkan 2010. Meski demikian, tegas dia, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju lainnya.

Karena iu, tandas Jokowi, pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas di samping pembangunan SDM untuk perbaikan daya saing dan pemerataan ekonomi. "Kita di Pulau Jawa menikmati mulusnya jalan, tapi lihat provinsi lain, seperti Papua yang masih butuh jalan yang layak," ujarnya.

Presiden juga menegaskan jangan sampai pembangunan infrastruktur terlalu banyak menggunakan barang impor, dan bisa menyerap tenaga kerja maupun partisipasi UKM.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6768 seconds (0.1#10.140)