Proyek Konstruksi Rp40 T Masih Jalan di Tempat, Jokowi Geram
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hari ini membuka Rakornas Pengadaan Barang dan Jasa 2020. Jokowi menyampaikan bahwa sistem pengadaan barang dan jasa harus praktis, cepat, akuntabel, dan transparan. Namun, dalam kesempatan ini, Jokowi menyoroti pengerjaan konstruksi yang sebagian masih berproses.
"Ini November sudah tanggal 18. Masih ada konstruksi yang masih dalam proses itu Rp40 triliun. Lah terus ngerjainnya kapan? Ini tinggal sebulan," ujar Jokowi secara virtual di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
( )
Dia mengatakan, tanggal 22 Desember sistem sudah ditutup karena akan memasuki libur panjang akhir tahun. Maka itu, mantan gubernur DKI itu mengingatkan bahwa ini sudah waktunya untuk melakukan perubahan-perubahan fundamental dalam sistem pengadaan barang dan jasa.
"Ini alarm peringatan perlu, karena banyak yang dalam kondisi darurat seperti ini kerjanya masih biasa-biasa saja, belum berganti ke channel extraordinary. Belum mengubah SOP-nya dari normal ke SOP yang penuh terobosan," tandas Jokowi.
( )
Hal ini, lanjut Jokowi, yang kemudian membuat realisasi anggaran terlambat. Dia pun kembali menggarisbawahi progres konstruksi yang masih berada di Rp40 triliun tadi.
"Dan itu ternyata di sektor konstruksi. Kalau misal jadi, barangnya gimana? Kalau bangunan ya ambruk, jembatan ya ambruk. Jangan sampai diulang-ulang semuanya menumpuk di akhir tahun," tegasnya.
"Ini November sudah tanggal 18. Masih ada konstruksi yang masih dalam proses itu Rp40 triliun. Lah terus ngerjainnya kapan? Ini tinggal sebulan," ujar Jokowi secara virtual di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
( )
Dia mengatakan, tanggal 22 Desember sistem sudah ditutup karena akan memasuki libur panjang akhir tahun. Maka itu, mantan gubernur DKI itu mengingatkan bahwa ini sudah waktunya untuk melakukan perubahan-perubahan fundamental dalam sistem pengadaan barang dan jasa.
"Ini alarm peringatan perlu, karena banyak yang dalam kondisi darurat seperti ini kerjanya masih biasa-biasa saja, belum berganti ke channel extraordinary. Belum mengubah SOP-nya dari normal ke SOP yang penuh terobosan," tandas Jokowi.
( )
Hal ini, lanjut Jokowi, yang kemudian membuat realisasi anggaran terlambat. Dia pun kembali menggarisbawahi progres konstruksi yang masih berada di Rp40 triliun tadi.
"Dan itu ternyata di sektor konstruksi. Kalau misal jadi, barangnya gimana? Kalau bangunan ya ambruk, jembatan ya ambruk. Jangan sampai diulang-ulang semuanya menumpuk di akhir tahun," tegasnya.
(ind)