Pertamina Berencana Gantikan BBM Euro 2
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) siap akan mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) standar Euro 2 dengan standar Euro 5 pada 2026. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang, mengatakan pergantian ini dilakukan setelah proyek enam kilang yang sedang digarap beroperasi.
"Kita sendiri sedang melakukan melakukan peremajaan dan pengembangan, serta pembangunan kilang baru untuk meningkatkan ketahanan energi, proyek kilang tersebut melalui program New Grash Root Refinery (NGR) dan New Grash Root Refinery (NGR)," ujar Ignatius di Gedung Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Melalui proyek tersebut, Pertamina akan meningkatkan kapasitas produksi BBM dari saat ini sekitar 650 ribu barel per hari menjadi sekitar 1,7 juta barel per hari. Selain itu, dengan teknologi baru, BBM yang dihasilkan kilang tersebut akan meningkat kualitasnya dari saat ini Euro 2 menjadi Euro 5.
Dia melanjutkan pengerjaan proyek tersebut bakal memakan waktu sekitar 6 hingga 7 tahun. Dengan begitu, pada 2026, Pertamina tidak lagi memproduksi BBM dengan standar Euro 2.
"Setelah kita jalan semua, enggak ada lagi Euro 2. Tahun 2026 itu sudah Euro 5. Terakhir (beroperasi) Dumai, makanya pembangunan kilang selalu kami prioritaskan," tandasnya.
Sebagai informasi, proyek Kilang Balikpapan Pertamina sudah memasuki tahap konstruksi. Pertamina telah menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering procurement and construction/EPC) dengan SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk.
Untuk Kilang Cilacap, Pertamina masih melakukan negosiasi dengan Saudi Aramco selaku mitra terkait valuasi aset yang dibutuhkan untuk pembentukan perusahaan patungan.
Berdasarkan data Pertamina, pada 2023 Kilang Balikpapan fase I dan Balongan fase I dijadwalkan mulai beroperasi. Pada saat itu, kapasitas kilang perseroan naik dari 1 juta barel per hari (bph) menjadi 1,1 juta bph.
Selain itu, Kilang Cilacap ditargetkan mulai beroperasi pada 2025. Yang terakhir, proyek Pertamina RDMP Balikpapan fase 2, RDMP Balongan fase 2, dan kilang petrokimia Balongan ditargetkan selesai pada 2026.
"Kita sendiri sedang melakukan melakukan peremajaan dan pengembangan, serta pembangunan kilang baru untuk meningkatkan ketahanan energi, proyek kilang tersebut melalui program New Grash Root Refinery (NGR) dan New Grash Root Refinery (NGR)," ujar Ignatius di Gedung Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Melalui proyek tersebut, Pertamina akan meningkatkan kapasitas produksi BBM dari saat ini sekitar 650 ribu barel per hari menjadi sekitar 1,7 juta barel per hari. Selain itu, dengan teknologi baru, BBM yang dihasilkan kilang tersebut akan meningkat kualitasnya dari saat ini Euro 2 menjadi Euro 5.
Dia melanjutkan pengerjaan proyek tersebut bakal memakan waktu sekitar 6 hingga 7 tahun. Dengan begitu, pada 2026, Pertamina tidak lagi memproduksi BBM dengan standar Euro 2.
"Setelah kita jalan semua, enggak ada lagi Euro 2. Tahun 2026 itu sudah Euro 5. Terakhir (beroperasi) Dumai, makanya pembangunan kilang selalu kami prioritaskan," tandasnya.
Sebagai informasi, proyek Kilang Balikpapan Pertamina sudah memasuki tahap konstruksi. Pertamina telah menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering procurement and construction/EPC) dengan SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk.
Untuk Kilang Cilacap, Pertamina masih melakukan negosiasi dengan Saudi Aramco selaku mitra terkait valuasi aset yang dibutuhkan untuk pembentukan perusahaan patungan.
Berdasarkan data Pertamina, pada 2023 Kilang Balikpapan fase I dan Balongan fase I dijadwalkan mulai beroperasi. Pada saat itu, kapasitas kilang perseroan naik dari 1 juta barel per hari (bph) menjadi 1,1 juta bph.
Selain itu, Kilang Cilacap ditargetkan mulai beroperasi pada 2025. Yang terakhir, proyek Pertamina RDMP Balikpapan fase 2, RDMP Balongan fase 2, dan kilang petrokimia Balongan ditargetkan selesai pada 2026.
(ven)