Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa Berdayakan UMKM Tangguh Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT. Miwon Indonesia menyelenggarakan launching Program Pedagang Tangguh Miwon 8 di kantor Miwon Pulo Gadung (Jakarta Timur) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-46. Pada program ini , PT Miwon Indonesia bekerja sama dengan Dompet Dhuafa sebagai mitra pelaksana program.
Miwon Indonesia menyadari perlu dukungan banyak pihak untuk menciptakan sektor ekonomi yang kokoh terutama ekonomi bagi masyarakat kecil dan menengah. Sinergi berbagai pihak merupakan kunci utama dalam menciptakan ekonomi yang mandiri, kokoh, dan sustainable.
“Kami tentunya sangat berharap, melalui program ini para pedagang bakso dapat menjadi lebih mandiri, dan sejahtera sehingga apa yang kami berikan dapat memperkuat eksistensi mereka di tengah persaingan dagang yang kuat. Tentunya dengan tetap mempertahankan aspek makanan halal, sehat dan layak konsumsi (bebas boraks, formalin dan pewarna tekstil).” ungkap Presiden Direktur PT. Miwon Indonesia Lim Duk Jin di Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Program yang digagas sejak tahun 2011 ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pedagang bakso sebagai sasaran program. Khusus tahun 2019, bantuan program diberikan kepada 40 pedagang bakso dengan sebaran wilayah 20 Jakarta dan 20 Surabaya, sehingga total mitra pedagang yang sudah dibina dari awal sampai saat ini sebanyak 430 orang.
Pembentukan program Pedagang Tangguh Miwon dilatarbelakangi oleh kepedulian dari PT. Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa terhadap kondisi para pedagang bakso skala mikro yang masih terbatas dalam aspek produksi, managerial dan pemasaran. Keterbatasan ini menjadikan mereka jauh tertinggal dan kalah kompetitif dibandingkan dengan pedagang lainnya. Terlebih dengan ada banyaknya daging bakso impor yang menjadikan kondisi mereka semakin terpuruk.
Melihat kondisi tersebut, PT. Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa berkomitmen untuk membantu memperkuat eksistensi para pedagang bakso agar tetap survive, mandiri, dan dipercaya oleh publik. Bentuk penguatan yang dilakukan yakni melalui bantuan modal usaha (1 set gerobak dorong dan sarana penunjang), penguatan kapasitas mitra serta pendampingan usaha regular selama satu tahun.
Bentuk penguatan kapasitas yang dilakukan yakni melalui pelatihan – pelatihan yang dapat menambah pengayaan dan pemahaman mitra mengenai aspek keamanan pangan, strategi pengembangan wirausaha, pengelolaan keuangan dan penguatan kelembagaan lokal.
Dompet Dhuafa sebagai mitra PT. Miwon Indonesia berperan dalam hal penyeleksian pedagang, pengadaan perlengkapan usaha, sampai pemberian pendampingan intensif terhadap aspek kemajuan dan kemapanan bisnis pedagang bakso.
"Agar tepat sasaran, kami Dompet Dhuafa memiliki prosedur terkait seleksi dan verifikasi mitra melalui assessment yang komprehensif. Dengan terpilihnya mitra yang tepat maka efektivitas dan keberhasilan program berupa kemandirian ekonomi akan dapat terukur. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan omzet dan penambahan daya beli oleh mitra pedagang yang sudah menerima bantuan program sebelumnya,” tutur Yuli Pujihardi selaku Direktur Resources Mobilization Dompet Dhuafa.
Sasaran dari pedagang ini tidak hanya bagi laki-laki namun juga menyasar kaum wanita. Untuk tahun ini, dari total 40 pedagang yang dibantu terdapat 3 orang perempuan yang berdomisili di Jakarta dan Surabaya. Mereka sudah lama berjualan dan hasil penjualannya digunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Tujuan lain dari pogram ini memang untuk meningkatkan dan menguatkan peran perempuan sebagai pelaku usaha, sehingga tidak ada diskriminasi gender.
Miwon Indonesia menyadari perlu dukungan banyak pihak untuk menciptakan sektor ekonomi yang kokoh terutama ekonomi bagi masyarakat kecil dan menengah. Sinergi berbagai pihak merupakan kunci utama dalam menciptakan ekonomi yang mandiri, kokoh, dan sustainable.
“Kami tentunya sangat berharap, melalui program ini para pedagang bakso dapat menjadi lebih mandiri, dan sejahtera sehingga apa yang kami berikan dapat memperkuat eksistensi mereka di tengah persaingan dagang yang kuat. Tentunya dengan tetap mempertahankan aspek makanan halal, sehat dan layak konsumsi (bebas boraks, formalin dan pewarna tekstil).” ungkap Presiden Direktur PT. Miwon Indonesia Lim Duk Jin di Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Program yang digagas sejak tahun 2011 ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pedagang bakso sebagai sasaran program. Khusus tahun 2019, bantuan program diberikan kepada 40 pedagang bakso dengan sebaran wilayah 20 Jakarta dan 20 Surabaya, sehingga total mitra pedagang yang sudah dibina dari awal sampai saat ini sebanyak 430 orang.
Pembentukan program Pedagang Tangguh Miwon dilatarbelakangi oleh kepedulian dari PT. Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa terhadap kondisi para pedagang bakso skala mikro yang masih terbatas dalam aspek produksi, managerial dan pemasaran. Keterbatasan ini menjadikan mereka jauh tertinggal dan kalah kompetitif dibandingkan dengan pedagang lainnya. Terlebih dengan ada banyaknya daging bakso impor yang menjadikan kondisi mereka semakin terpuruk.
Melihat kondisi tersebut, PT. Miwon Indonesia dan Dompet Dhuafa berkomitmen untuk membantu memperkuat eksistensi para pedagang bakso agar tetap survive, mandiri, dan dipercaya oleh publik. Bentuk penguatan yang dilakukan yakni melalui bantuan modal usaha (1 set gerobak dorong dan sarana penunjang), penguatan kapasitas mitra serta pendampingan usaha regular selama satu tahun.
Bentuk penguatan kapasitas yang dilakukan yakni melalui pelatihan – pelatihan yang dapat menambah pengayaan dan pemahaman mitra mengenai aspek keamanan pangan, strategi pengembangan wirausaha, pengelolaan keuangan dan penguatan kelembagaan lokal.
Dompet Dhuafa sebagai mitra PT. Miwon Indonesia berperan dalam hal penyeleksian pedagang, pengadaan perlengkapan usaha, sampai pemberian pendampingan intensif terhadap aspek kemajuan dan kemapanan bisnis pedagang bakso.
"Agar tepat sasaran, kami Dompet Dhuafa memiliki prosedur terkait seleksi dan verifikasi mitra melalui assessment yang komprehensif. Dengan terpilihnya mitra yang tepat maka efektivitas dan keberhasilan program berupa kemandirian ekonomi akan dapat terukur. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan omzet dan penambahan daya beli oleh mitra pedagang yang sudah menerima bantuan program sebelumnya,” tutur Yuli Pujihardi selaku Direktur Resources Mobilization Dompet Dhuafa.
Sasaran dari pedagang ini tidak hanya bagi laki-laki namun juga menyasar kaum wanita. Untuk tahun ini, dari total 40 pedagang yang dibantu terdapat 3 orang perempuan yang berdomisili di Jakarta dan Surabaya. Mereka sudah lama berjualan dan hasil penjualannya digunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Tujuan lain dari pogram ini memang untuk meningkatkan dan menguatkan peran perempuan sebagai pelaku usaha, sehingga tidak ada diskriminasi gender.
(akr)