Penurunan Bunga KUR Akan Permudah Perbankan
A
A
A
JAKARTA - Penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) diyakini akan menumbuhkan minat para pelaku UMKM. Sementara hal ini juga menurut SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly akan mempermudah perbankan dalam melakukan penawaran.
"Bagi Perbankan sendiri, akan lebih mudah untuk menawarkan KUR kepada masyarakat dan pelaku UMKM dengan adanya penurunan suku bunga tersebut," ujar Zedo Faly saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Menurut dia, prospek KUR ke depan seiring dengan penurunan suku bunga dan fokus Pemerintah ke Pemberdayaan UMKM tentunya akan mendorong peningkatan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM dalam memenuhi kebutuhan modal kerja maupun investasi. Mengingat sampai saat ini, masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses pada pembiayaan.
Adapun penyaluran KUR perseroan sampai Oktober 2019 sudah sebesar Rp. 20,12 Triliun atau sebesar 80,51% dari target/kuota tahun 2019. KUR Bank Mandiri Tahun 2019 telah disalurkan kepada 255.935 Debitur, dan paling banyak disalurkan ke Sektor Produksi sebanyak Rp.10,09 Triliun atau sebesar 50,14% dari total penyaluran.
Dia memaparkan, realisasi KUR ke Sektor Produksi tahun 2019 sampai dengan posisi 31 Oktober 2019 telah menyumbang Rp. 10,09 Triliun, atau setara dengan 50,14% dari total penyaluran KUR Bank Mandiri. Dimana pada sektor produksi KUR disalurkan ke beberapa seperti sektor Pertanian menyumbang Rp.3,54 Triliun.
Lalu sektor Perikanan Rp. 52,76 Miliar, sektor Industri Pengolahan Rp.758,89 Miliar. Selanjutnya Sektor Pertambangan Rp.2,19 Miliar dan Sektor Jasa Produksi menyumbang Rp.5,73 Triliun. "Kami akan terus berupaya untuk dapat menyalurkan KUR ke sektor Produksi sebesar 60% seperti target Pemerintah. Untuk tahun depan, kuota KUR yang diajukan Bank Mandiri untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp30 Triliun," paparnya.
"Bagi Perbankan sendiri, akan lebih mudah untuk menawarkan KUR kepada masyarakat dan pelaku UMKM dengan adanya penurunan suku bunga tersebut," ujar Zedo Faly saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Menurut dia, prospek KUR ke depan seiring dengan penurunan suku bunga dan fokus Pemerintah ke Pemberdayaan UMKM tentunya akan mendorong peningkatan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM dalam memenuhi kebutuhan modal kerja maupun investasi. Mengingat sampai saat ini, masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses pada pembiayaan.
Adapun penyaluran KUR perseroan sampai Oktober 2019 sudah sebesar Rp. 20,12 Triliun atau sebesar 80,51% dari target/kuota tahun 2019. KUR Bank Mandiri Tahun 2019 telah disalurkan kepada 255.935 Debitur, dan paling banyak disalurkan ke Sektor Produksi sebanyak Rp.10,09 Triliun atau sebesar 50,14% dari total penyaluran.
Dia memaparkan, realisasi KUR ke Sektor Produksi tahun 2019 sampai dengan posisi 31 Oktober 2019 telah menyumbang Rp. 10,09 Triliun, atau setara dengan 50,14% dari total penyaluran KUR Bank Mandiri. Dimana pada sektor produksi KUR disalurkan ke beberapa seperti sektor Pertanian menyumbang Rp.3,54 Triliun.
Lalu sektor Perikanan Rp. 52,76 Miliar, sektor Industri Pengolahan Rp.758,89 Miliar. Selanjutnya Sektor Pertambangan Rp.2,19 Miliar dan Sektor Jasa Produksi menyumbang Rp.5,73 Triliun. "Kami akan terus berupaya untuk dapat menyalurkan KUR ke sektor Produksi sebesar 60% seperti target Pemerintah. Untuk tahun depan, kuota KUR yang diajukan Bank Mandiri untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp30 Triliun," paparnya.
(akr)