Ekonom Prediksi BI Akan Tahan Suku Bunga Acuan di 5%
A
A
A
Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,00% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Hal itu setelah BI memangkas suku bunga acuannya sebesar 100 bps sejak Juli hingga Oktober 2019.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, alasannya dikarenakan suku bunga acuan saat ini masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi serta mendorong stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka pendek.
"Suku bunga saat ini juga diperkirakan akan tetap membuat asset keuangan rupiah tetap atraktif mempertimbangkan ekspektasi pelaku pasar bahwa Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada FOMC bulan Desember mendatang," ujar Josua di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia pun melanjutkan, bakal mempertimbangkan kurva term structure BI yang juga cenderung flat dan pada lelang Reverse Repo SUN 12 bulan pada tanggal 15 November yang lalu menunjukkan suku bunga RR-SUN 12 bulan masih tetap stabil. "Maka suku bunga acuan BI diperkirakan masih akan tetap di level 5%," jelasnya.
Sebelumnya RDG BI pada 23-24 Oktober 2019, lalu memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point menjadi 5,00% dari sebelumnya 5,25%. Selain itu BI juga menurunkan suku bunga deposit facility di angka 4,25%dan lending facility di 5,75
Keputusan bank sentral menurunkan suku bunga dikarenakan sejalan dengan inflasi yang rendah. Kebijakan tersebut konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi yang berada di bawah titik tengah sasaran, tetap menariknya imbal hasil investasi aset keuangan domestik sehingga mendukung stabilitas eksternal.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, alasannya dikarenakan suku bunga acuan saat ini masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi serta mendorong stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka pendek.
"Suku bunga saat ini juga diperkirakan akan tetap membuat asset keuangan rupiah tetap atraktif mempertimbangkan ekspektasi pelaku pasar bahwa Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada FOMC bulan Desember mendatang," ujar Josua di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia pun melanjutkan, bakal mempertimbangkan kurva term structure BI yang juga cenderung flat dan pada lelang Reverse Repo SUN 12 bulan pada tanggal 15 November yang lalu menunjukkan suku bunga RR-SUN 12 bulan masih tetap stabil. "Maka suku bunga acuan BI diperkirakan masih akan tetap di level 5%," jelasnya.
Sebelumnya RDG BI pada 23-24 Oktober 2019, lalu memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point menjadi 5,00% dari sebelumnya 5,25%. Selain itu BI juga menurunkan suku bunga deposit facility di angka 4,25%dan lending facility di 5,75
Keputusan bank sentral menurunkan suku bunga dikarenakan sejalan dengan inflasi yang rendah. Kebijakan tersebut konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi yang berada di bawah titik tengah sasaran, tetap menariknya imbal hasil investasi aset keuangan domestik sehingga mendukung stabilitas eksternal.
(akr)