Kurs Rupiah Berakhir Mixed Saat Dolar Terpeleset
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Jumat (22/11/2019) ditutup mixed alias variatif setelah sempat naik tipis di awal sesi. Pergerakan fluktuatif mata uang Garuda mengiringi dolar AS yang terpeleset saat China mengaku butuh solusi untuk menghentikan perang dagang dengan AS.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah jatuh ke level Rp14.090 per USD atau lebih rendah dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.085/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.035 hingga Rp14.108/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange stagnan atau masih pada level yang sama dari kemarin yakni di Rp14.091/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.090-Rp14.104/USD.
Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat sedikit membaik hingga menjadi Rp14.117/USD. Raihan tersebut merangkak naik dari sebelumnya yang bertengger pada posisi Rp14.030/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di posisi Rp14.100 per USD untuk kembali bangkit. Posisi ini memperlihatkan rupiah mencoba pulih usai kemarin sempat tenggelam ke posisi Rp14.112/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar AS sedikit turun pada perdagangan, hari Jumat didorong pernyataan China untuk menemukan solusi perang dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu meningkatkan harapan bahwa fase satu kesepakatan dagang masih mungkin tercapai.
Menghadapi enam mata uang utama, dolar turun kurang dari 0,1% untuk menghentikan tiga hari mencetak keuntungan. Ditambah USD menuju sedikit perubahan paling rendah sepanjang minggu ini sejak awal Agustus.
Franc Swiss turun 0,2% terhadap dolar dan Euro, menunjukkan optimisme pasar dimana Franc Swiss dianggap sebagai mata uang Safe Haven. Tapi Yen Jepang yang juga dinilai sebagai investasi aman cenderung mendatar terhadap dolar.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah jatuh ke level Rp14.090 per USD atau lebih rendah dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.085/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.035 hingga Rp14.108/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange stagnan atau masih pada level yang sama dari kemarin yakni di Rp14.091/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.090-Rp14.104/USD.
Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat sedikit membaik hingga menjadi Rp14.117/USD. Raihan tersebut merangkak naik dari sebelumnya yang bertengger pada posisi Rp14.030/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di posisi Rp14.100 per USD untuk kembali bangkit. Posisi ini memperlihatkan rupiah mencoba pulih usai kemarin sempat tenggelam ke posisi Rp14.112/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar AS sedikit turun pada perdagangan, hari Jumat didorong pernyataan China untuk menemukan solusi perang dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu meningkatkan harapan bahwa fase satu kesepakatan dagang masih mungkin tercapai.
Menghadapi enam mata uang utama, dolar turun kurang dari 0,1% untuk menghentikan tiga hari mencetak keuntungan. Ditambah USD menuju sedikit perubahan paling rendah sepanjang minggu ini sejak awal Agustus.
Franc Swiss turun 0,2% terhadap dolar dan Euro, menunjukkan optimisme pasar dimana Franc Swiss dianggap sebagai mata uang Safe Haven. Tapi Yen Jepang yang juga dinilai sebagai investasi aman cenderung mendatar terhadap dolar.
(akr)