Pahala Mansury Jadi Dirut BTN, Ekonom: Sudah Tepat
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Pahala Nugraha Mansury menjadi Direktur Utama Bank BTN dan Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama Bank BTN. Penunjukkan keduanya sudah sesuai dengan Tim Penilaian Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan penujukkan Pahala sangat tepat karena sudah memiliki banyak pengalaman di perbankan.
"Pak Pahala latar belakangnya perbankan. Secara pengalaman cocok di BTN dan punya peluang meningkatkan kinerja BTN," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Dia melanjutkan Pahala perlu meningkatkan penyaluran kredit agar bisa membuat kinerja BTN semakin membaik. "Ukuran kinerja di perbankan utamanya meningkatkan penyaluran kredit, menurunkan NPL, sehingga keuntungan bisa lebih tinggi," jelasnya.
Rekam jejak Pahala di perusahaan negara sudah terbilang. Ia pernah menjabat Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, dan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero).
Pahala lahir pada 8 April 1971 dan merupakan sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Kemudian, dia memperoleh gelar pendidikan lebih tinggi yakni MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat (AS).
Usai tamat dari Stern School of Business, New York University, Pahala bergabung dengan Bank Mandiri pada 2003 dan menduduki berbagai posisi, termasuk sebagai Group Head Corporate Development, Change Management Office dan Riset Ekonomi dari tahun 2003 sampai 2006.
Tahun 2006, ia ditunjuk sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer. Bulan Mei 2010, ia diangkat menjadi Managing Director Finance & Strategy.
Pahala pernah meraih penghargaan sebagai The Best CFO in Indonesia dalam ajang Southeast Asia Institutional Investor Corporate Awards 2013 ketika dibawah naungan Bank Mandiri. Penghargaan tersebut merupakan hasil polling yang melibatkan 473 investor dan analis dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Ia juga pernah berkontribusi membantu Bank Mandiri mampu menyalurkan kredit senilai Rp391,6 triliun, meningkat 19,7% dibandingkan dengan periode sama 2012 sebesar Rp327,2 triliun pada kuartal I 2013.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan penujukkan Pahala sangat tepat karena sudah memiliki banyak pengalaman di perbankan.
"Pak Pahala latar belakangnya perbankan. Secara pengalaman cocok di BTN dan punya peluang meningkatkan kinerja BTN," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Dia melanjutkan Pahala perlu meningkatkan penyaluran kredit agar bisa membuat kinerja BTN semakin membaik. "Ukuran kinerja di perbankan utamanya meningkatkan penyaluran kredit, menurunkan NPL, sehingga keuntungan bisa lebih tinggi," jelasnya.
Rekam jejak Pahala di perusahaan negara sudah terbilang. Ia pernah menjabat Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, dan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero).
Pahala lahir pada 8 April 1971 dan merupakan sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Kemudian, dia memperoleh gelar pendidikan lebih tinggi yakni MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat (AS).
Usai tamat dari Stern School of Business, New York University, Pahala bergabung dengan Bank Mandiri pada 2003 dan menduduki berbagai posisi, termasuk sebagai Group Head Corporate Development, Change Management Office dan Riset Ekonomi dari tahun 2003 sampai 2006.
Tahun 2006, ia ditunjuk sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer. Bulan Mei 2010, ia diangkat menjadi Managing Director Finance & Strategy.
Pahala pernah meraih penghargaan sebagai The Best CFO in Indonesia dalam ajang Southeast Asia Institutional Investor Corporate Awards 2013 ketika dibawah naungan Bank Mandiri. Penghargaan tersebut merupakan hasil polling yang melibatkan 473 investor dan analis dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Ia juga pernah berkontribusi membantu Bank Mandiri mampu menyalurkan kredit senilai Rp391,6 triliun, meningkat 19,7% dibandingkan dengan periode sama 2012 sebesar Rp327,2 triliun pada kuartal I 2013.
(ven)