Asuransi Jasindo Perluas Pangsa Pasar dengan Pola Bisnis Baru

Sabtu, 23 November 2019 - 22:11 WIB
Asuransi Jasindo Perluas Pangsa Pasar dengan Pola Bisnis Baru
Asuransi Jasindo Perluas Pangsa Pasar dengan Pola Bisnis Baru
A A A
JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Asuransi Jasindo melakukan perluasan pangsa pasarnya dengan menerapkan pola bisnis baru yang sebelumnya product oriented ke customer oriented. Perubahan ini tidak serta merta mengubah pangsa pasar Asuransi Jasindo yang selama ini dengan korporasi-korporasi, namun dengan pola ini diharapkan perusahaan yang memercayakan asuransinya kepada Asuransi Jasindo juga akan melirik layanan asuransi lain yang Asuransi Jasindo miliki.

“Asuransi Jasindo berpindah dari product oriented ke customer oriented ini berarti juga mengubah struktur organisasi yang selama ini ada di Asuransi Jasindo. Jika tetap menggunakan model bisnis yang sama seperti sebelumnya dirasa kurang tepat. Diharapkan dengan pola ini Asuransi Jasindo dapat memimpin pasar dengan hasil yang maksimal pada tahun kedepannya,” kata Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi Jasindo, Didit Mehta Pariadi di Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Lebih lanjut Ia menekankan, akan menyasar dan meningkatkan agresivitas untuk mendapatkan value chain dari setiap bisnis korporasi yang sudah ada tersebut. Sementara di sisi lain perlahan meningkatkan penetrasi pada segmen ritel karena ke depannya Asuransi Jasindo tidak hanya ingin bertumpu pada bisnis korporasi tetapi jangka panjang segmen ritel memiliki potensi yang sangat besar untuk diwujudkan.

Pada tahun 2020 Asuransi Jasindo berencana memasarkan produk baru antara lain cyber insurance, produk segmen milenials, produk dibidang pertanian asuransi kopi dan bawang, “Dibidang peternakan asuransi kambing atau domba. Dan dibidang kesehatan, Asuransi Kesehatan Individu,” ungkap Didit.

Perluasan pangsa pasar ini tidak dilakukan Asuransi Jasindo sendiri, untuk mendukung penetrasi ke masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas Asuransi Jasindo akan menggandeng perusahaan financial technology (fintech) yang semakin marak pertumbuhannya di Indonesia. Menurutnya, Fintech bisa di jadikan suatu pemecah es (ice breaker) yang signifikan bagi industri asuransi untuk menembus masyarakat hingga ke lapisan yang paling bawah.

“Perkembangan jasa keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) di Indonesia sangat pesat. Tentunya hal ini menjadi potential market bagi industry Asuransi. Selain itu fintech dapat menjadi suatu hantaran asuransi untuk maju dikarenakan fintech memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan memiliki basis data yang besar,” sambungnya.

Bagi Asuransi Jasindo, melakukan kolaborasi dengan perusahaan fintech merupakan sesuatu hal yang berpotensi karena adanya generasi milenial yang erat kaitannya dengan digitalisasi yang mulai mendominasi pasar sekarang ini. “Pemanfaatan fintech juga bisa meningkatkan efisiensi perusahaan asuransi, baik belanja modal, infrastruktur maupun biaya operasional lainnya,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6436 seconds (0.1#10.140)