Perry Optimis Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga di 2020
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimis perekonomian Indonesia tetap terjaga di tahun 2020, dengan momentum pertumbuhan yang terus berlanjut.
Ia mengkalkulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 meningkat dalam kisaran 5,1%-5,5%. Inflasi tahun 2020 tetap terkendali sesuai sasaran 3,0%+1%. Defisit transaksi berjalan 2020 di dalam kisaran 2,5%-3% dari PDB, dimana surplus transaksi modal dan finansial tetap besar sehingga mendukung stabilitas eksternal.
"Dalam jangka menengah, prospek ekonomi Indonesia akan semakin baik. Transformasi ekonomi akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi, dengan defisit transaksi berjalan menurun dan inflasi rendah. Menuju Indonesia maju berpendapatan tinggi pada 2045," ujar Perry di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Dia pun melanjutkan, dalam kondisi perekonomian global yang belum kondusif, bauran kebijakan Bank Indonesia yang telah ditempuh pada 2019 akan semakin diperkuat pada 2020 mendatang, melalui 6 fokus area kebijakan yang akan ditempuh oleh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan.
Pertama, kebijakan moneter tetap akomodatif. Kedua, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi. Ketiga, kebijakan sistem pembayaran difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital.
"Selain itu, sebagai dukungan BI dalam integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional, Bank Indonesia juga mendiseminasikan arah kebijakan Sistem Pembayaran Indonesia ke depan melalui publikasi buku Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025: Menavigasi Sistem Pembayaran Nasional di Era Digital," katanya.
Keempat yakni kebijakan Pendalaman Pasar Uang diperkuat untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Kelima, Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Syariah dan UMKM terus didorong agar menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia.
Keenam, memperkuat sinergi dengan fokus pada sinergi kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan untuk menjaga stabilitas, sinergi transformasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat struktur ekonomi, dan sinergi dalam inovasi digital untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional.
Ia mengkalkulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 meningkat dalam kisaran 5,1%-5,5%. Inflasi tahun 2020 tetap terkendali sesuai sasaran 3,0%+1%. Defisit transaksi berjalan 2020 di dalam kisaran 2,5%-3% dari PDB, dimana surplus transaksi modal dan finansial tetap besar sehingga mendukung stabilitas eksternal.
"Dalam jangka menengah, prospek ekonomi Indonesia akan semakin baik. Transformasi ekonomi akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi, dengan defisit transaksi berjalan menurun dan inflasi rendah. Menuju Indonesia maju berpendapatan tinggi pada 2045," ujar Perry di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Dia pun melanjutkan, dalam kondisi perekonomian global yang belum kondusif, bauran kebijakan Bank Indonesia yang telah ditempuh pada 2019 akan semakin diperkuat pada 2020 mendatang, melalui 6 fokus area kebijakan yang akan ditempuh oleh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan.
Pertama, kebijakan moneter tetap akomodatif. Kedua, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi. Ketiga, kebijakan sistem pembayaran difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital.
"Selain itu, sebagai dukungan BI dalam integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional, Bank Indonesia juga mendiseminasikan arah kebijakan Sistem Pembayaran Indonesia ke depan melalui publikasi buku Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025: Menavigasi Sistem Pembayaran Nasional di Era Digital," katanya.
Keempat yakni kebijakan Pendalaman Pasar Uang diperkuat untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Kelima, Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Syariah dan UMKM terus didorong agar menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia.
Keenam, memperkuat sinergi dengan fokus pada sinergi kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan untuk menjaga stabilitas, sinergi transformasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat struktur ekonomi, dan sinergi dalam inovasi digital untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional.
(ven)