Danareksa Luncurkan Reksa Dana Saham Syariah Berdenominasi Dolar AS
A
A
A
JAKARTA - PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan Reksa Dana Saham Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri berdenominasi dolar AS yang diberi nama Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar.
Direktur Utama Danareksa Investment Management, Marsangap P. Tamba, mengatakan dalam kurun waktu dari 2016 sampai dengan 31 Desember 2018, pertumbuhan reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri mencapai 898%. Pada 2016 tercatat sebesar Rp901 miliar, kemudian di akhir 2018 menjadi Rp9 triliun.
Angka tersebut menunjukan minat investor Indonesia sangat besar. Namun di sisi lain, Danareksa Investment Management melihat jumlah produk yang ditawarkan masih sangat terbatas sehingga investor tidak diberikan banyak pilihan.
"Kami melihat jumlah produk yang ditawarkan untuk saat ini masih sangat terbatas, sehingga investor tidak diberikan banyak pilihan. Berdasarkan kondisi itulah DIM akhirnya membentuk Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar," terang Marsangap di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Dia melanjutkan potensi geografis dan demografis dimana luas negara-negara yang tergabung dalam anggota G20 merupakan 60,8% dari luas total daratan dunia dengan jumlah penduduk 64,3% penduduk dunia.
"Adapun alasan dipilihnya tema ini, karena PDB negara-negara G20 menyumbang sekitar 83% PDB Dunia dan Sekitar 75% dari perdagangan dunia juga berasal dari negara-negara G20," jelasnya.
Hal ini juga didukung oleh potensi geografis dan demografis, dimana luas negara-negara yang tergabung dalam G20 merupakan 60,8% dari luas total daratan dunia dengan jumlah penduduk 64,3% penduduk dunia. "Yang kedua, tentunya tema yang kita pilih juga berbeda dengan produk yang sudah ada," ujarnya.
Marsangap menambahkan, jika dilihat dari pergerakan pasar saham dunia, ada kalanya pergerakan saham di developed dan emerging market tidak berjalan beriringan.
"Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar merupakan perpaduan yang sempurna untuk dapat meraih kesempatan berinvestasi pada developed dan emerging market pada waktu yang bersamaan, dan sekaligus memecahkan masalah adanya risiko capital outflow dari developed ke emerging market maupun sebaliknya," jelasnya.
Dalam pengelolaan Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar, DIM bekerja sama dengan Invesco Asset Management Limited, UK sebagai penasihat investasi (technical advisor) yang merupakan bagian dari Invesco Ltd, perusahaan manajer investasi dan penyedia jasa penasihat investasi yang berkantor pusat di Amerika Serikat dengan pengalaman 40 tahun dan total dana kelolaan dari seluruh kantor regional sebesar USD1,1 triliun atau kurang lebih Rp16.700 triliun.
Dari sisi strategi pengelolaan, Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar akan dikelola secara aktif untuk mendapatkan alpha dari portfolio yang terkonsentrasi (high conviction).
"Untuk produk ini, kami menargetkan investor ritel dan institusi yang memiliki eksposur di dolar AS, dan menginginkan imbal hasil maksimal dalam jangka panjang. Karena itu, selain melakukan pemasaran secara langsung kepada klien DIM, kami juga akan menggandeng beberapa mitra agen penjual, baik bank, fintech maupun sekuritas," paparnya.
Danareksa Investment Management memproyeksikan hingga akhir tahun 2020, dana kelolaan produk tersebut dapat mencapai USD100 juta.
Direktur Utama Danareksa Investment Management, Marsangap P. Tamba, mengatakan dalam kurun waktu dari 2016 sampai dengan 31 Desember 2018, pertumbuhan reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri mencapai 898%. Pada 2016 tercatat sebesar Rp901 miliar, kemudian di akhir 2018 menjadi Rp9 triliun.
Angka tersebut menunjukan minat investor Indonesia sangat besar. Namun di sisi lain, Danareksa Investment Management melihat jumlah produk yang ditawarkan masih sangat terbatas sehingga investor tidak diberikan banyak pilihan.
"Kami melihat jumlah produk yang ditawarkan untuk saat ini masih sangat terbatas, sehingga investor tidak diberikan banyak pilihan. Berdasarkan kondisi itulah DIM akhirnya membentuk Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar," terang Marsangap di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Dia melanjutkan potensi geografis dan demografis dimana luas negara-negara yang tergabung dalam anggota G20 merupakan 60,8% dari luas total daratan dunia dengan jumlah penduduk 64,3% penduduk dunia.
"Adapun alasan dipilihnya tema ini, karena PDB negara-negara G20 menyumbang sekitar 83% PDB Dunia dan Sekitar 75% dari perdagangan dunia juga berasal dari negara-negara G20," jelasnya.
Hal ini juga didukung oleh potensi geografis dan demografis, dimana luas negara-negara yang tergabung dalam G20 merupakan 60,8% dari luas total daratan dunia dengan jumlah penduduk 64,3% penduduk dunia. "Yang kedua, tentunya tema yang kita pilih juga berbeda dengan produk yang sudah ada," ujarnya.
Marsangap menambahkan, jika dilihat dari pergerakan pasar saham dunia, ada kalanya pergerakan saham di developed dan emerging market tidak berjalan beriringan.
"Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar merupakan perpaduan yang sempurna untuk dapat meraih kesempatan berinvestasi pada developed dan emerging market pada waktu yang bersamaan, dan sekaligus memecahkan masalah adanya risiko capital outflow dari developed ke emerging market maupun sebaliknya," jelasnya.
Dalam pengelolaan Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar, DIM bekerja sama dengan Invesco Asset Management Limited, UK sebagai penasihat investasi (technical advisor) yang merupakan bagian dari Invesco Ltd, perusahaan manajer investasi dan penyedia jasa penasihat investasi yang berkantor pusat di Amerika Serikat dengan pengalaman 40 tahun dan total dana kelolaan dari seluruh kantor regional sebesar USD1,1 triliun atau kurang lebih Rp16.700 triliun.
Dari sisi strategi pengelolaan, Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar akan dikelola secara aktif untuk mendapatkan alpha dari portfolio yang terkonsentrasi (high conviction).
"Untuk produk ini, kami menargetkan investor ritel dan institusi yang memiliki eksposur di dolar AS, dan menginginkan imbal hasil maksimal dalam jangka panjang. Karena itu, selain melakukan pemasaran secara langsung kepada klien DIM, kami juga akan menggandeng beberapa mitra agen penjual, baik bank, fintech maupun sekuritas," paparnya.
Danareksa Investment Management memproyeksikan hingga akhir tahun 2020, dana kelolaan produk tersebut dapat mencapai USD100 juta.
(ven)