Nilai Tukar Akan Pengaruhi Pembelian Listrik ke IPP

Sabtu, 30 November 2019 - 07:11 WIB
Nilai Tukar Akan Pengaruhi...
Nilai Tukar Akan Pengaruhi Pembelian Listrik ke IPP
A A A
JAKARTA - Pemerintah masih menggodok nama calon direktur utama (dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hingga saat ini, posisi dirut di BUMN kelistrikan itu masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt).

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN memutuskan mengangkat Sripeni Inten Cahyani sebagai pelaksana tugas direktur utama PLN pada 2 Agustus 2019 lalu.

Pengamat kelistrikan, Okky Setiawan, mengatakan manajemen PLN akan dihadapkan pada tantangan besar di masa mendatang. Salah satu tugas berat yang akan dihadapi yakni dampak krisis global yang dikhawatirkan memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Padahal, PLN memiliki sejumlah kewajiban termasuk membeli listrik dari pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dalam mata uang dolar AS. Sementara PLN menjual listrik kepada konsumen di dalam negeri dalam mata uang rupiah, termasuk sejumlah proyek kelistrikan dalam program 35 ribu MW.

"Ini tentu memberatkan bagi PLN. Siapapun dirut nanti yang dipilih pemerintah, yang penting bisa menyelamatkan PLN," kata Okky di Jakarta Jumat (29/11/2019).

Karenanya menurut Okky, dirut PLN terpilih nantinya harus berani melakukan negosiasi dengan IPP untuk menetapkan nilai tukar dalam kontrak (power purchase agreement/PPA), dengan besaran yang tidak memberatkan konsumen dan juga tidak memberatkan keuangan PLN. "Misalnya dipatok sebesar Rp12.000 per dolar AS," imbuhnya.

Alasannya, kata Okky, karena situasi ekonomi global tahun depan yang diperkirakan mengalami perlambatan. "Bukan tidak mungkin terjadi lonjakan kurs dolar AS. Jika hal ini terjadi, akan membuat lesu kegiatan investasi kelistrikan di Indonesia, termasuk program 35 ribu MW. Dengan dipatok dari awal di PPA, menurut saya juga akan membuat investor lebih tenang karena ada jaminan kepastian berbisnis dengan PLN," katanya.

Menurut Okky selain syarat di atas, dirut PLN juga harus menguasai masalah kelistrikan, mulai dari pembangkitan, transmisi dan juga distribusi, serta keuangan. Sosok itu juga harus bisa bekerja sama dan sejalan dengan kebijakan pemerintah.
(ven)
Berita Terkait
Nilai Tukar Rupiah Melemah
Nilai Tukar Rupiah Melemah
Balik Arah, Rupiah Menguat...
Balik Arah, Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.251 Sore Ini
Nilai Tukar Rupiah Melemah...
Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp15.036
Grant Thornton Indonesia...
Grant Thornton Indonesia Jabarkan Tiga Cara Mudah Bantu Pemerintah Perkuat Nilai Tukar Rupiah
Nilai Tukar Rupiah Terhadap...
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Melemah ke Level 16.284
Rupiah Punya Peluang...
Rupiah Punya Peluang Saat Penguatan Dollar AS Tertahan di Tengah Sikap Wait and See
Berita Terkini
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
22 menit yang lalu
Menteri Keuangan AS...
Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Mendorong Proses Negosiasi Tarif
46 menit yang lalu
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
1 jam yang lalu
Ingin Punya Rumah Terganjal...
Ingin Punya Rumah Terganjal SLIK, Menteri Ara Ajak Pengembang, Bank, dan OJK, Diskusi
2 jam yang lalu
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
3 jam yang lalu
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
11 jam yang lalu
Infografis
Presiden Ukraina Zelensky:...
Presiden Ukraina Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved