Menhub Apresiasi Keberhasilan Indonesia Kembali Jadi Anggota Dewan IMO

Sabtu, 30 November 2019 - 19:36 WIB
Menhub Apresiasi Keberhasilan...
Menhub Apresiasi Keberhasilan Indonesia Kembali Jadi Anggota Dewan IMO
A A A
JAKARTA - Indonesia kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C periode 2020-2021. Kepastian tersebut diperoleh, setelah dilakukan proses penghitungan suara pada pemilihan anggota Dewan IMO atau Organisasi Maritim Internasional di Assembly, London, Inggris, Jumat (29/11/2019).

Bukan hanya itu, Indonesia melalui BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) juga terpilih sebagai External Audit IMO mengungguli Inggris dan Italia. Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan IMO yang beranggotakan 40 negara dengan 3 kategori dari total 174 negara anggota IMO ini menunjukkan pengakuan dunia atas eksistensi Indonesia di sektor maritim Internasional.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan ucapan selamat kepada delegasi Indonesia atas upaya dan pendekatan diplomatisnya. Selain itu, Menhub juga berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan sehingga Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan IMO Kategori C.

"Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan laporan dari London bahwa Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020-2021. Dengan menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, dan terpilih Sebagai External Audit, kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim Indonesia agar dapat memberikan kemaslahatan masyarakat banyak," ungkap Budi Karya dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

Dengan menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, kata Budi Karya, Indonesia memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman. Menhub juga memberikan apresiasinya kepada para stakeholder serta masyarakat pengguna jasa transportasi laut yang telah memberikan dukungannya selama ini.

Sementara itu, pada penghitungan hasil voting pemilihan Dewan IMO, Indonesia mendapatkan suara dari 139 negara. Dengan suara sebanyak itu, Indonesia pun menempati posisi kelima dari 24 negara anggota IMO yang mencalonkan di Dewan IMO Kategori C.

Dalam pemilihan Anggota Dewan ini, terdapat 168 negara anggota IMO yang hadir pada Sidang Majelis IMO ke-31, dan hanya 165 negara yang memiliki hak suara, sementara 3 negara lain dianggap tidak eligible untuk memberikan suara. Ini sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo dalam laporannya.

"Di Kategori C, Singapura menjadi negara yang menduduki peringkat pertama dengan perolehan jumlah suara sebanyak 153 suara," ujar Dirjen Agus.

Posisi Singapura di peringkat pertama secara beruntun diikuti Malta dengan 145 suara, Malaysia (142), Siprus (140), Indonesia (139), Bahama (137), Afrika Selatan (136), Meksiko (135), Chili (134), Belgia (133), Mesir (132), Peru (132), Moroko (131), Denmark (130), Turki (129), Thailand (127), Jamaika (125), Filipina (119), Kuwait (112), dan Kenya (111).

"Empat negara lain tidak masuk dalam keanggotaan dewan IMO Kategori C, yakni Nigeria (110), Arab Saudi (106), Polandia (101) dan Liberia (100). Sementara 1 negara, yaitu Qatar mengundurkan diri sebagai kandidat Anggota Dewan IMO Kategori C," terang Agus.

Secara terpisah, Agus juga memaparkan keberhasilan terpilihnya BPK sebagai Eksternal Auditor IMO Periode 2020-2023. Pada putaran pertama pemilihan, Indonesia dengan 64 suara sukses mengungguli Italia (45 suara) dan Inggris (24).

"Karena perolehan suara yang diperoleh Indonesia tidak memenuhi jumlah suara minimal yang diperlukan untuk dapat terpilih, yakni 72 suara, maka dilakukan pemilihan putaran kedua," terangnya.

Di putaran kedua, Indonesia akhirnya mampu memperoleh suara mayoritas sebesar 75 suara mengalahkan Inggris dengan 64 suara dari total 142 pemilih, sedangkan tiga suara tersisa abstain.

Atas keberhasilan BPK terpilih sebagai External Auditor IMO periode 2020-2023, Menhub Budi Karya pun mengucapkan selamat. "Pengalaman bergengsi dua kali mengaudit lembaga internasional pastinya menambah kepercayaan bagi negara anggota IMO sehingga secara meyakinkan mereka memberikan suaranya bagi Indonesia," pungkas Budi Karya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6489 seconds (0.1#10.140)