Sri Mulyani Sebut Masih Banyak Birokrat Bermental Makelar

Selasa, 03 Desember 2019 - 13:26 WIB
Sri Mulyani Sebut Masih Banyak Birokrat Bermental Makelar
Sri Mulyani Sebut Masih Banyak Birokrat Bermental Makelar
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyayangkan masih banyak birokrat yang bermental makelar di Indonesia, sehingga membuat korupsi sulit untuk diberantas. Ia pun mengkritik keras oknum Aparatur Sipil Negara yang melakukan pola makelar demi menarik keuntungan.

"Kita sudah mengatakan Dana Alokasi Khusus itu enggak perlu pakai lobi-lobi. Tapi meski kita sudah membuat sistem, masih ada orang yang mencoba menjadi makelar, menjadi perantara. Jadi sistem pun mereka makelarin," ujar Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Untuk itu, dia meminta agar seluruh pegawai Kementerian Keuangan secara bahu membahu memperbaiki sistem secara rutin dan menyeluruh. Bertujuan untuk memberantas korupsi di Indonesia yang masih marak terjadi.

"Nah untuk hal seperti itu, saya minta teman-teman Kemenkeu jangan mudah menyerah. Kita harus menjaga sistem, bertugas menghalangi korupsi itu terjadi. Kita harus terus menerus memperbaiki sistem.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menerangkan, jenis korupsi tidak hanya mencari uang melalui jasa makelar seperti suap atau mark-up. Juga ada bentuk lain, seperti inefisiensi anggaran, salah alokasi, dan tidak tepat sasaran.

"Jadi ada gradasinya korupsi itu, dari yang korupsi secara barbar, inefisiensi, salah alokasi. Tapi semuanya sama, dampaknya jelek bagi Indonesia. Kita ingin memperbaiki kualitas belanja kita," ujarnya.

Sri Mulyani lantas meminta jajarannya untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar lebih sehat dan tepat sasaran.

"Kalau kita ingin maju, ya belanja kita harus tepat sasaran, efisien dan tidak dikorupsi. Jangan cuma tidak korupsi, tapi juga jangan salah desainnya. Jadi ini adalah tantangan yang lebih tinggi lagi, reformasi belanja negara harus kita lakukan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6039 seconds (0.1#10.140)