Luhut Sebut Investasi Asing Terbuka di Industri Pelayaran
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta INSA (Indonesian National Shipowners Association) harus profesional dalam meningkatkan pembangunan maritim di Indonesia. Utamanya dalam meningkatkan investasi.
"Saya kira INSA ini adalah ujung tombak dari cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, jadi kita harus betul-betul profesional," ujar Luhut di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Luhut juga memberikan tanggapan atas pertanyaan Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto terkait investasi asing di industri pelayaran.
"Saya minta kepada INSA agar nanti bisa memberikan feedback terkait aturan, kalau memang masuk akal kenapa tidak. Soal investasi juga jangan memikirkan diri sendiri sebab kita juga bagian dari masyarakat internasional, yang jelas national interest di atas segalanya," jelasnya.
Kemudian untuk keselamatan dan keamanan di laut, ia mengatakan, industri pelayaran nasional masih terkendala dengan hal tersebut. Misalnya belum ada badan tunggal penjaga laut dan pantai.
Namun, Luhut menegaskan dalam waktu segera, pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai Coast Guard.
"Nanti Bakamla itu akan menjadi coast guard sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi partner buat INSA juga di laut," jelasnya.
Luhut juga mendorong agar anggota-angota INSA untuk mulai menggunakan kapal-kapal produksi dalam negeri. Dan terkait suku bunga, Menko Luhut menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan suku bunga, akan tetapi dengan jalan tidak menekan dan tetap melihat mekanisme pasar.
"Kalau boleh kapal-kapal bekas itu kita kurangi dan kita mulai gunakan kapal produksi dalam negeri, seperti diketahui industri kita sudah bisa membangun kapal hingga 50 ribu gross ton," jelasnya.
"Saya kira INSA ini adalah ujung tombak dari cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, jadi kita harus betul-betul profesional," ujar Luhut di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Luhut juga memberikan tanggapan atas pertanyaan Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto terkait investasi asing di industri pelayaran.
"Saya minta kepada INSA agar nanti bisa memberikan feedback terkait aturan, kalau memang masuk akal kenapa tidak. Soal investasi juga jangan memikirkan diri sendiri sebab kita juga bagian dari masyarakat internasional, yang jelas national interest di atas segalanya," jelasnya.
Kemudian untuk keselamatan dan keamanan di laut, ia mengatakan, industri pelayaran nasional masih terkendala dengan hal tersebut. Misalnya belum ada badan tunggal penjaga laut dan pantai.
Namun, Luhut menegaskan dalam waktu segera, pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai Coast Guard.
"Nanti Bakamla itu akan menjadi coast guard sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi partner buat INSA juga di laut," jelasnya.
Luhut juga mendorong agar anggota-angota INSA untuk mulai menggunakan kapal-kapal produksi dalam negeri. Dan terkait suku bunga, Menko Luhut menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan suku bunga, akan tetapi dengan jalan tidak menekan dan tetap melihat mekanisme pasar.
"Kalau boleh kapal-kapal bekas itu kita kurangi dan kita mulai gunakan kapal produksi dalam negeri, seperti diketahui industri kita sudah bisa membangun kapal hingga 50 ribu gross ton," jelasnya.
(ven)