Kemendag Dongkrak Ekspor Melalui Niaga-Elektronik Bersama Bukalapak
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) bekerja sama dengan Bukalapak meningkatkan ekspor melalui platform niaga elektronik (niaga-el/e-commerce) bagi 1.000 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Kesepakatan kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Dody Edward dengan Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid dan disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
“Kemendag akan terus mendukung lebih banyak pelaku usaha Indonesia melakukan ekspor melalui niaga-el. Penjualan melalui niaga-el akan memudahkan pelaku usaha untuk menjual produknya lebih banyak ke konsumen serta menjaring pasar yang lebih luas dengan biaya promosi yang lebih murah," kata Mendag Agus di Jakarta Rabu (11/12/2019).
Direktur Jenderal PEN Dody Edward menjelaskan, perjanjian kerja sama ini merupakan komitmen kedua belah pihak untuk mendukung 1.000 pelaku UKM dalam meningkatkan skala usaha dan produk serta memanfaatkan niaga-el untuk memasarkan produknya lebih efisien dengan jangkauan global.
"Jika dilihat dari sisi pemasaran, platform niaga-el jauh lebih menguntungkan karena sistem penjualan yang menggunakan jaringan internet sehingga tidak mengeluarkan biaya tinggi. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong UKM Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai upaya meningkatkan pemasaran produk secara luas," tutur Dody.
Sistem ekonomi dunia saat ini, lanjut Dody, tidak hanya menggeser model pemasaran bisnis yang konvensional menjadi digital, tetapi juga mengubah perilaku konsumen menjadi gemar berbelanja secara daring.
"Ekspor yang dilakukan melalui platform daring dapat membantu ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Persaingan dengan negara-negara lain untuk merebut pasar yang ada sangat kompetitif. Ekspor dengan cara tradisional, walaupun penjualannya besar, namun memerlukan waktu yang lama. Untuk itu, perlu didorong dengan pemasaran digital," jelas Dody.
Menurut Dody, Kemendag perlu memiliki terobosan dalam mendorong ekspor melalui berbagai platform dan tipe penjualan. "Jika penjualan secara ritel dengan nilai yang kecil, apabila dikumpulkan, dilakukan bersama-sama, akan menjadi nilai penjualan yang besar dan akan berdampak pada peningkatan ekspor," ujarnya.
Kesepakatan kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Dody Edward dengan Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid dan disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
“Kemendag akan terus mendukung lebih banyak pelaku usaha Indonesia melakukan ekspor melalui niaga-el. Penjualan melalui niaga-el akan memudahkan pelaku usaha untuk menjual produknya lebih banyak ke konsumen serta menjaring pasar yang lebih luas dengan biaya promosi yang lebih murah," kata Mendag Agus di Jakarta Rabu (11/12/2019).
Direktur Jenderal PEN Dody Edward menjelaskan, perjanjian kerja sama ini merupakan komitmen kedua belah pihak untuk mendukung 1.000 pelaku UKM dalam meningkatkan skala usaha dan produk serta memanfaatkan niaga-el untuk memasarkan produknya lebih efisien dengan jangkauan global.
"Jika dilihat dari sisi pemasaran, platform niaga-el jauh lebih menguntungkan karena sistem penjualan yang menggunakan jaringan internet sehingga tidak mengeluarkan biaya tinggi. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong UKM Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai upaya meningkatkan pemasaran produk secara luas," tutur Dody.
Sistem ekonomi dunia saat ini, lanjut Dody, tidak hanya menggeser model pemasaran bisnis yang konvensional menjadi digital, tetapi juga mengubah perilaku konsumen menjadi gemar berbelanja secara daring.
"Ekspor yang dilakukan melalui platform daring dapat membantu ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Persaingan dengan negara-negara lain untuk merebut pasar yang ada sangat kompetitif. Ekspor dengan cara tradisional, walaupun penjualannya besar, namun memerlukan waktu yang lama. Untuk itu, perlu didorong dengan pemasaran digital," jelas Dody.
Menurut Dody, Kemendag perlu memiliki terobosan dalam mendorong ekspor melalui berbagai platform dan tipe penjualan. "Jika penjualan secara ritel dengan nilai yang kecil, apabila dikumpulkan, dilakukan bersama-sama, akan menjadi nilai penjualan yang besar dan akan berdampak pada peningkatan ekspor," ujarnya.
(akr)