Mastercard Academy 2.0 Dirancang Ciptakan SDM Kompeten di Era Digital

Rabu, 11 Desember 2019 - 18:23 WIB
Mastercard Academy 2.0...
Mastercard Academy 2.0 Dirancang Ciptakan SDM Kompeten di Era Digital
A A A
JAKARTA - Mastercard meluncurkan Mastercard Academy 2.0, sebuah flagship program yang dirancang untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan digital yang penting kepada berbagai segmen masyarakat Indonesia. Program ini diharapkan dapat membekali 100.000 masyarakat Indonesia -yang meliputi anak usia sekolah, anak muda, pengusaha, dan profesional yang tengah berada di level menengah dalam karir- dengan keterampilan digital yang mereka perlukan untuk berkembang dan secara aktif berpartisipasi dalam perjalanan transformasi digital Indonesia, hingga tahun 2022.

Sebagai perusahaan teknologi pembayaran global terkemuka, Mastercard menyadari dampak dari transformasi digital terhadap perekonomian dunia dan percaya bahwa ekonomi digital harus dapat memberikan manfaat untuk semua orang, di mana pun mereka berada. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengidentifikasi ekonomi digital sebagai pusat untuk masa depan Indonesia.

Menciptakan generasi tenaga kerja baru Indonesia yang memiliki keterampilan teknologi berkualitas tinggi dan dapat berpartisipasi secara inklusif dan adil dalam ekonomi digital merupakan prioritas utama bagi pemerintah Indonesia. Indonesia saat ini mengalami kekurangan tenaga ahli teknologi. Kekurangan ini berpotensi membatasi pertumbuhan industri teknologi yang memiliki dampak ekonomi diperkirakan sebesar USD21,8 milliar dari hasil yang belum terealisasi.

Selain itu pada 2030 diperkirakan bakal ada kekurangan tenaga ahli teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) mencapai 600.000 hingga 1.200.000 pekerja. Seiring pertumbuhan dan transformasi Indonesia, sangat penting untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang tepat agar dapat menjadi pemain dan pendorong ekonomi digital masa depan negara.

Mastercard Academy 2.0 dirancang khusus dengan pembangunan human capital yang berkelanjutan. Mastercard mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk merespon ajakan Presiden Joko Widodo kepada sektor swasta untuk berinvestasi bersama pemerintah dan menjembatani kesenjangan keterampilan. Mastercard memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang keterampilan teknologi, menggabungkan semua keberhasilan dan pembelajaran dari seluruh dunia untuk menciptakan Mastercard Academy 2.0.

Mastercard percaya bahwa kolaborasi dapat menghasilkan kemajuan eksponensial. Mastercard juga akan bekerja sama dengan berbagai organisasi pendidikan Indonesia terkemuka untuk menciptakan kurikulum pendidikan dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Mastercard dengan bangga mengumumkan YCAB Foundation, sebuah organisasi nirlaba lokal, dan Infra Digital Foundation, sebuah lembaga pendidikan digital terkemuka, sebagai mitra Mastercard Academy 2.0.

“Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar, akan tetapi tidak dapat terwujud tanpa adanya ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berpengetahuan luas. Menyadari kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital sangat besar, Kominfo telah menunjukkan perhatiannya terhadap masalah ini sejak awal dan telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam program Digital Talent, Siber Creation, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy,” kata Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

“Saya sangat menghargai kontribusi dari semua pihak melalui berbagai program mereka seperti Mastercard Academy 2.0 ini. Saya juga percaya bahwa Mastercard Academy 2.0 merupakan program yang sangat penting dan akan sangat bermanfaat untuk perkembangan negara menuju digitalisasi,” tambah Johnny.

Sementara itu Vice Chairman and President Strategic Growth, Mastercard yakni Mike Froman mengutarakan, mempercepat pembangunan human capital adalah kunci untuk menciptakan ekonomi yang adil, inklusif dan berkelanjutan. Karena itu terang dia, Mastercard berkomitmen untuk membantu para pemimpin perkotaan dengan teknologi data dan kemitraan untuk mengembangkan berbagai solusi yang dapat memberdayakan lebih banyak orang.

"Untuk berpartisipasi dalam ekonomi formal dan membantu para pekerja menavigasi perubahan cara kerja. Dukungan dari semua pihak diperlukan guna memastikan ekonomi digital bermanfaat untuk semua orang, di mana pun mereka berada," sambung Mike Froman.

Ajakan pemerintah yang telah menyatakan akan memaksimalkan human capital di tanah air direspons positif oleh Safdar Khan selaku Division President, Indonesia, Malaysia and Brunei, Mastercard yang menurutnya harus ada pendekatan di seluruh bagian Indonesia.

"Di mana sektor yang berbeda, kementerian dan berbagai instansi bekerja sama. Mastercard merespon positif ajakan pemerintah Indonesia untuk bekerja sama dan menciptakan ekosistem yang adil di mana setiap orang memiliki modal yang mereka perlukan untuk berkembang," ungkap Safdar Khan.

Kurikulum Mastercard Academy 2.0

Mastercard Academy 2.0 menghadirkan empat program sekaligus, yang menargetkan berbagai segmen populasi Indonesia, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan untuk berhasil dalam dunia digital yang semakin berkembang.

Program Girls4Tech – Kurikulum unggulan STEM Mastercard dirancang secara khusus untuk para remaja putri usia 8 sampai 14 tahun berdasarkan standar sains dan matematika global. Pelajaran yang didapatkan dalam kurikulum ini termasuk mengenai algoritma teknologi pembayaran, enkripsi, analisa data serta keunggulan jaringan Mastercard.

Kurikulum Girls4Tech merupakan program berbasis pertanyaan yang menampilkan berbagai kegiatan menyenangkan dalam kriptologi, konvergensi digital, deteksi pemalsuan big data, keamanan siber dan kecerdasan buatan, serta network engineering. Mastercard Academy 2.0 berencana untuk menghadirkan kurikulum Girls4Tech ke Indonesia bersama YCAB Foundation, sebuah organisasi nirlaba, dengan tujuan pelatihan 60.000 anak perempuan di seluruh Indonesia.

Program Sertifikasi Keamanan Siber – Sebuah program pelatihan, sertifikasi serta pelatihan kerja yang dirancang untuk memberdayakan anak muda Indonesia, yang saat ini sedang tidak belajar di perguruan tinggi. Seiring ekonomi digital yang terus berkembang, begitu juga dengan ancaman keamanan siber.

Mastercard Academy 2.0 akan membantu anak-anak muda yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mendapatkan keterampilan terkait keamanan siber dan membantu mereka menemukan pekerjaan di bidang yang semakin penting ini.

Ditambah Mastercard Academy 2.0 juga akan bekerja sama dengan Infra Digital Foundation dan organisasi global lainnya yang berspesialisasi di pelatihan dan pengembangan keterampilan. Melalui kolaborasi ini, 6.000 anak muda di Indonesia akan dapat memperoleh sertifikasi teknologi dan menerima dukungan berupa penempatan kerja.

Program Toolkit Keamanan Siber – Sebuah resource online khusus yang dirancang untuk perusahaan kecil dan menengah oleh Global Cyber Alliance (GCA) dan Mastercard. Melengkapi para pelaku usaha kecil dengan alat-alat untuk melindungi mereka dari terus berkembang risiko siber tidak hanya memperkuat bisnis mereka, tetapi juga mendukung kesehatan seluruh ekosistem komersial, termasuk pemerintah dan perusahaan besar.

Mastercard Academy 2.0 akan bekerja untuk memberikan para pengusaha di seluruh Indonesia akses ke toolkit yang telah diakui secara global ini, dengan menciptakan hubungan dengan kamar dagang, asosiasi, program pertumbuhan perusahaan dan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan dari toolkit ini. Dengan program toolkit, sekitar 30.000 pemilik usaha kecil akan mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam mengenai keamanan siber dan cara melindungi aset digital, termasuk data.

Talk Show dari Pakar Digital - Untuk para profesional yang tengah meniti karir, Mastercard Academy 2.0 akan menyatukan para pakar digital, murid, serta para penggemar teknologi untuk memperkenalkan berbagai inovasi baru, memicu keingintahuan dan meningkatkan keterampilan digital. Pembicara lokal dan internasional di seluruh sektor swasta dan publik akan diundang untuk berpartisipasi.

Program ini memiliki target untuk memungkinkan 4.500 pembuat kebijakan, profesional yang tengah berada di level menengah dalam karir, dan mahasiswa untuk belajar secara mendalam tentang inovasi industri dari seluruh dunia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1066 seconds (0.1#10.140)