Pusat Belanja Bersaing Lebarkan Sayap ke Pasar Online

Sabtu, 14 Desember 2019 - 07:47 WIB
Pusat Belanja Bersaing Lebarkan Sayap ke Pasar Online
Pusat Belanja Bersaing Lebarkan Sayap ke Pasar Online
A A A
Pasar daring menjadi daya tarik bagi pelaku industri konvensional. Meski mereka pemain besar yang sudah menguasai pasar, tetap saja mereka menyadari bahwa teknologi memiliki peran penting dan lebih disukai masyarakat.

IKEA misalnya, pusat furnitur dan peralatan rumah tangga asal Swedia itu kini bisa dipesan secara daring melalui laman resmi mereka. Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall mengatakan, keberadaan bisnis daring sudah menjadi alat pemasaran, komunikasi, penjualan yang kuat, dan sebagai platform yang sangat efisien dengan cara kerja yang ramah lingkungan.

Bisnis daring tidak lagi membatasi waktu dan jarak, dan dibutuhkan bagi mereka yang memiliki sedikit waktu untuk berbelanja atau sebaliknya membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuat keputusan. “Karena itu, IKEA menyediakan layanan belanja online, meskipun kunjungan berbelanja di toko IKEA secara langsung lebih bisa mendapatkan inspirasi dari berbagai ruang pamer yang ada," tuturnya.

Dia mengatakan tidak sulit berbelanja daring barang-barang rumah tangga, sebab IKEA memberi gambaran jelas contoh inspirasi ruangan di laman mereka. Selain itu, cara berbelanja pun sama seperti di marketplace.

Patrik pun menyebut lima langkah mudah belanja daring IKEA. Pertama, buka situs www.IKEA.co.id, lalu pilih produk yang dibutuhkan, kemudian masukkan ke dalam kolom Tambahkan ke Keranjang Belanja. Apabila sudah memasukkan semua barang yang dipilih maka klik Mulai Pembayaran.

“Selanjutnya, isi alamat tujuan barang, lalu pilih metode pengiriman, yakni Home Delivery (barang akan dikirim langsung ke rumah) atau Distributor Point (konsumen akan ambil sendiri sesuai alamat yang tersedia). Terakhir, selesaikan pembayaran dengan menggunakan metode bank transfer atau kartu kredit. Setelah itu, tunggu notifikasi dari IKEA melalui e-mail dan barang akan dikirim sesuai metode pengiriman terpilih,” ujarnya.

Bisnis daring IKEA membukukan pertumbuhan lebih dari dua digit selama sembilan bulan pertama tahun 2019, sebab respons positif pelanggan terhadap penawaran di laman IKEA tinggi sehingga terlihat bahwa pasar daring membawa pertumbuhan yang cukup baik bagi IKEA. Dan seiring dengan kebutuhan perlengkapan rumah tangga yang dinamis, IKEA juga terus membidik segmen keluarga dan anak-anak sebagai target market.

Yang menarik, meski sudah memanfaatkan pasar daring, IKEA tetap akan terus mengembangkan toko offline-nya. Terbukti, setelah membuka IKEA di Sentul, Bogor, mereka akan membuka dua toko lainnya, yakni IKEA Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta, dan IKEA Kota Baru Parahyangan berlokasi di Bandung. Keduanya akan dibuka menjelang akhir 2020.

Sama seperti pelaku bisnis lain pada akhir tahun ini, IKEA juga menawarkan program IKEA Year End Sale yang sedang berlangsung hingga 21 Januari 2020. Beda IKEA lain pula Mitra Adi Perkasa (MAP). Peritel yang juga distributor merek-merek ternama itu tidak memprioritas masuk pasar daring karena merasa punya pelanggan loyal. Apalagi, segmen pasar MAP adalah kelas menengah-atas.

Head of Corporate Communication MAP Fetty Kwartati meyakini bahwa MAP memiliki base customer atau pelanggan loyal terhadap merek mereka. "Pelanggan tetap setia karena melihat kualitas. Tidak adanya kompetitor di jenis produk tertentu serta usaha kami memberi merchandising," ujarnya.

Meskipun dirasa kelas segmen mereka tidak berbelanja daring, MAP tetap akan mengantisipasi perkembangan pasar daring di masa depan. Mereka memiliki e-Mall yang mekanismenya sama dengan belanja daring lainnya. Pelanggan setia yang sudah mengenal produknya yang kemungkinan menjadi konsumen e-Mall.

Lain dengan Alfamart yang melebarkan sayap ke pasar daring sebagai inovasi memenuhi kebutuhan konsumennya. Mereka meyakini kunci untuk bertahan dan terus berkembang di bisnis ritel adalah efisiensi, pelayanan yang terbaik, dan inovasi.

Inovasi sudah harus dilakukan saat dunia memasuki era industri 4.0, ketika teknologi dan manusia sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Hal ini tentunya berdampak mengubah tren cara belanja masyarakat. Maka mulai 2012 melalui Alfonline.com, Alfamart siap menghadapi dunia retail online.

Alfaonline.com merupakan situs belanja daring yang dibangun untuk mempermudah konsumen Alfamart berbelanja produk yang dijual di Alfamart secara daring. Nur Rachman, corporate communication general manager Alfamart, menjelaskan bahwa pada 2016 Alfaonline.com berevolusi menjadi Alfacart.com. Itulah label baru dengan bentuk bisnis baru.

Bentuk bisnis marketplace dipilih dengan fokus pada produk nonkebutuhan sehari-hari, seperti gawai, elektronik, dan busana. "Alfacart.com kini sebagai bagian dari enam pilar Alfamart Digital Business. Alfamart Digital Business ditetapkan sebagai payung dari berbagai inovasi bisnis Alfamart di dunia digital," ujarnya.

Enam pilar tersebut terdiri dari Alfamikro, Alfamind, Alfapop, Alfagift, Alfacart, Alfatrex. Masing-masing pilar dibentuk dengan keunikan bentuk bisnisnya masing-masing guna menjawab kebutuhan konsumen berbelanja daring.

Nur meyakinkan, lewat Alfamart Digital Business, Alfamart lebih siap memasuki era Industri 4.0 dengan kesadaran baru. Bahkan, Alfamart siap berkolaborasi dan sharing resource, serta membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak termasuk e-commerce lainnya.

"Kami ingin membesarkan pasar online di Indonesia yang masih di bawah 2%, walaupun perkembangan pasar online Indonesia sudah sangat pesat dibandingkan negara ASEAN lainnya," ucapnya. Melalui Alfamikro, warung-warung tradisional dilayani sebagai konsumen. Mereka memberikan pelatihan manajemen ritel, upgrade cara pemenuhan barang modal secara digital, hingga bantuan permodalan yang bekerja sama dengan Toko Modal.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7525 seconds (0.1#10.140)