Bisnis Kedai Kopi Kekinian Diprediksi Kian Moncer di 2020
A
A
A
JAKARTA - Bisnis kedai kopi di Indonesia diperkirakan terus meningkat seiring naiknya konsumsi domestik kopi Indonesia. Nilai pasarnya pun cukup menggiurkan, yaitu mencapai Rp4,8 triliun per tahun.
Data Tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh Global Agricultural Information Network menunjukkan proyeksi konsumsi domestik (Coffee Domestic Consumption) pada 2019/2020 mencapai 294.000 ton atau meningkat sekitar 13,9% dibandingkan konsumsi pada 2018/2019 yang mencapai 258.000 ton. Pada 2021, konsumsi domestik kopi Indonesia diperkirakan naik lagi menjadi 370.000 ton.
Head of Marketing Toffin, Ario Fajar mengatakan, jumlah kedai kopi di Indonesia meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Hasil riset Toffin bersama Majalah Mix menunjukkan jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000.
Angka riil jumlah kedai kopi ini bisa lebih besar karena sensus kedai kopi itu hanya mencakup gerai-gerai berjaringan di kota-kota besar, tidak termasuk kedai-kedai kopi independen yang modern maupun tradisional di berbagai daerah.
"Dengan jumlah gerai yang terdata saat ini dan asumsi penjualan rata-rata per outlet 200 cup per hari, serta harga kopi per cup Rp22.500, Toffin memperkirakan nilai pasar kedai kopi di Indonesia mencapai Rp4,8 triliun per tahun," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Ario menuturkan, proyeksi pertumbuhan pada 2020 ini juga berdasarkan insight dari konsumen yang dikumpulkan melalui survei online kepada kalangan muda, yakni generasi Y dan Z penggemar kopi di Indonesia.
"Kedai Coffee to Go yang menyediakan produk Ready to Drink (RTD) Coffee berkualitas dengan harga terjangkau sangat diminati generasi yang mendominasi populasi Indonesia saat ini," ungkapnya.
Vice President Sales and Marketing Toffin Indonesia, Nicky Kusuma mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis kedai kopi di Indonesia. Diantaranya dominasi populasi anak muda Indonesia yang menciptakan gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi.
"Dalam setahun terakhir, 40% generasi ini membeli minuman kopinya dari gerai kopi dengan rata-rata alokasi belanja untuk minuman kopi Rp200.000 per bulan," ujarnya.
Di sisi lain, kehadiran platform ride hailing seperti Grabfood dan Gofood juga memudahkan proses penjualan. "Sekitar 60% konsumen kopi generasi Y dan Z menyukai kopi susu. Kehadiran media sosial juga memudahkan pebisnis kedai kopi melakukan aktivitas marketing dan promosi," tuturnya.
Data Tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh Global Agricultural Information Network menunjukkan proyeksi konsumsi domestik (Coffee Domestic Consumption) pada 2019/2020 mencapai 294.000 ton atau meningkat sekitar 13,9% dibandingkan konsumsi pada 2018/2019 yang mencapai 258.000 ton. Pada 2021, konsumsi domestik kopi Indonesia diperkirakan naik lagi menjadi 370.000 ton.
Head of Marketing Toffin, Ario Fajar mengatakan, jumlah kedai kopi di Indonesia meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Hasil riset Toffin bersama Majalah Mix menunjukkan jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000.
Angka riil jumlah kedai kopi ini bisa lebih besar karena sensus kedai kopi itu hanya mencakup gerai-gerai berjaringan di kota-kota besar, tidak termasuk kedai-kedai kopi independen yang modern maupun tradisional di berbagai daerah.
"Dengan jumlah gerai yang terdata saat ini dan asumsi penjualan rata-rata per outlet 200 cup per hari, serta harga kopi per cup Rp22.500, Toffin memperkirakan nilai pasar kedai kopi di Indonesia mencapai Rp4,8 triliun per tahun," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Ario menuturkan, proyeksi pertumbuhan pada 2020 ini juga berdasarkan insight dari konsumen yang dikumpulkan melalui survei online kepada kalangan muda, yakni generasi Y dan Z penggemar kopi di Indonesia.
"Kedai Coffee to Go yang menyediakan produk Ready to Drink (RTD) Coffee berkualitas dengan harga terjangkau sangat diminati generasi yang mendominasi populasi Indonesia saat ini," ungkapnya.
Vice President Sales and Marketing Toffin Indonesia, Nicky Kusuma mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis kedai kopi di Indonesia. Diantaranya dominasi populasi anak muda Indonesia yang menciptakan gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi.
"Dalam setahun terakhir, 40% generasi ini membeli minuman kopinya dari gerai kopi dengan rata-rata alokasi belanja untuk minuman kopi Rp200.000 per bulan," ujarnya.
Di sisi lain, kehadiran platform ride hailing seperti Grabfood dan Gofood juga memudahkan proses penjualan. "Sekitar 60% konsumen kopi generasi Y dan Z menyukai kopi susu. Kehadiran media sosial juga memudahkan pebisnis kedai kopi melakukan aktivitas marketing dan promosi," tuturnya.
(ind)