Potensi Pemanfaatan TKDN Blok Masela Capai Rp73 Triliun

Kamis, 19 Desember 2019 - 13:43 WIB
Potensi Pemanfaatan TKDN Blok Masela Capai Rp73 Triliun
Potensi Pemanfaatan TKDN Blok Masela Capai Rp73 Triliun
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan proyek Abadi Masela.

Berdasarkan perhitungan SKK Migas yang juga telah disepakati dalam dokumen perencanaan (Plan of Development/POD), pemanfaatan TKDN proyek LNG Abadi akan mencapai 26,62 % atau sekitar USD5,27 miliar setara Rp73 triliun dihitung dari nilai proyek wilayah kerja (WK) Abadi Masela senilai USD19,8 miliar.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar dan salah satu wujud nyata kontribusi industri hulu migas dalam membangun perekonomian Indonesia,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada acara Sosialisasi Proyek LNG Abadi Masela Kepada Industri Nasional Penunjang Hulu Migas, di Gedung City Plaza, Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Menurut dia, TKDN tersebut akan dioptimalkan dari kebutuhan berbagai barang dan jasa yang telah tersedia di dalam negeri dan mampu memenuhi kebutuhan fase konstruksi dan produksi proyek LNG Abadi yang akan terdiri kilang LNG darat, pipa bawah laut, fasilitas pengolahan gas lepas pantai serta fasillitas sumur pemboran bawah laut.

Dengan TKDN itu maka komitmen SKK Migas dapat disediakan oleh perusahaan Indonesia di tingkat nasional dan daerah. “Dengan demikian, maka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia juga akan muncul,” ungkapnya.

Tidak hanya tenaga kerja, proyek Abadi Masela juga akan mendorong peningkatan kapasitas nasional tenaga kerja dan kemampuan vendor. Selain itu, proyek tersebut juga diharapkan dapat mendorong efek berganda di tingkat nasional maupun daerah, mulai dari fase konstruksi proyek LNG Abadi sekitar 2-3 tahun ke depan. “Ini merupakan efek berganda nyata yang akan segera terwujud,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil studi efek berganda proyek LNG Abadi oleh LPEM Universitas Indonesia dan Universitas Pattimura pada 2018, diproyeksikan bahwa pada masa konstruksi hingga produksi proyek LNG Abadi yang diasumsikan berlangsung pada 2022-2055 atau selama 33 tahun, akan tumbuh delapan sektor industri.

Delapan sektor itu adalah perminyakan dan pertambangan, konstruksi,manufaktur, perhotelan dan restoran, kelistrikan dan gas hilir, pertanian dan perikanan, perbankan dan perumahan, transportasi dan komunikasi.

Dari sisi manfaat secara ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional diproyeksikan naik sebesar USD153 miliar dan pendapatan rumah tangga nasional juga naik sekitar USD33,5 miliar dalam kurun waktu 33 tahun tersebut.

Terkait peningkatan kapasitas nasional, SKK Migas telah mensosialisasikan kepada asosiasi industri penunjang hulu migas dan perbankan, diantaranya identifikasi dan assessment kemampuan perusahaan dan pabrikan, analisa gap antara kemampuan dan kapasitas pabrikan dengan spesifikasi dan volume proyek LNG Abadi, koordinasi bersama pabrikan potensial dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi agar bisa memenuhi standar proyek LNG Abadi, serta bantuan akses modal perbankan.

Sementara terkait penguatan kemampuan perusahaan daerah dan masyarakat lokal, imbuh Dwi, menjadi salah satu program yang sudah disiapkan SKK Migas bersama Inpex. Sehingga manfaat proyek LNG Abadi ini benar-benar memberikan dampak ekonomi dan kesejahteraan di wilayah kerja Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Provinsi Maluku.

“Upaya yang dilakukan antara lain dengan memfasilitasi kerja sama antara kontraktor nasional dan vendor daerah, bantuan kepada pemerintah daerah dalam menyiapkan tenaga kerja setempat sesuai kualifikasi proyek LNG Abadi dan juga dalam mengembangkan vendor setempat,” urainya.

Dia mengatakan bahwa program-program tersebut akan melibatkan berbagai para pemangku kepentingan terkait, seperti para vendor dari industri penunjang hulu migas, BUMN, lembaga perbankan dan pembiayaan lainnya, pemda, dan calon tenaga kerja.

“Sehingga saya optimis 2-3 tahun lagi kapasitas nasional dari vendor maupun tenaga kerja Indonesia akan mampu memenuhi standar kebutuhan proyek LNG Abadi,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Indonesia Inpex Masela Ltd Akihiro Watanabe mengatakan bahwa pihaknya mendukung program pemanfaatan TKDN, penggunaan vendor dan penyerapan tenaga kerja Indonesia untuk pengembangan proyek LNG Abadi.

“Proyek LNG Abadi ini sangat penting baik bagi kami maupun bagi Indonesia, sehingga langkah sinergi bersama ini kami dukung sepenuhnya,” ungkapnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4118 seconds (0.1#10.140)