Bike For Life Rodalink Tutup Tahun Mengangkat Tema Explore Tourism
A
A
A
BALI - Rodalink Indonesia-Denpasar kembali menggelar jelajah sepeda Bike For Life di Pulau Bali. Tur bersepeda jelang tutup tahun ini mengangkat tema “Explore Tourism”. Keindahan Bali yang tak pernah habis tentu sayang jika dilewatkan begitu saja. Sebab itu, Rodalink Indonesia-Denpasar sengaja memilih jalanan rapi diapit sawah berundak dan pantai sebagai trek utama.
Pada Minggu (15/12/2019) pagi, ratusan peserta dari jenis bersepeda santai hingga yang model bersepeda gunung profesional tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka bersepeda santai dipandu para guide dari Rodalink Indonesia-Denpasar, mulai dari titik start Outlet Rodalink Denpasar di Jl Teuku Umar.
Trek yang diambil peserta Bike For Life sekitar 30 kilometer dengan lama tempuh sekitar 3-4 jam jika bersepeda santai sambil menikmati pemandangan. Panorama pura berderet, pedesaan, sawah dan pantai pun mendominasi. Tambahan lagi menyusuri jalanan perkotaan dengan bangunan arsitektur khas Bali. Begitu eksotis!
Supervisor Rodalink Denpasar Kadek Arya mengatakan, selain tubuh selalu bugar, bersepeda kerap menjadi ajang mensyukuri keindahan semesta dari Sang Pencipta lantaran jalur sepeda yang kerap mengandalkan alam. Pertemanan juga semakin luas karena pesepeda umumnya berasal dari kalangan pehobi, komunitas dan pemerhati olahraga sepeda dengan latar belakang profesi rupa-rupa.
Spesialnya, bersepeda massal ini dihadiri oleh atlet nasional sepeda Indonesia Kusmawati Yazid. Ia bersama seluruh peserta bersepeda menyusuri Bali menuju dua titik akhir yaitu Pantai Mertasari dan Tukad Bindu.” Keduanya merupakan tempat wisata favorit di Bali,” ujar Arya dalam keterangan resmi di Bali, Minggu (15/12).
Di Pantai Mertasari seluruh peserta bersama sekelompok anggota Pramuka Peduli Lingkungan membersihkan bibir pantai dari sampah plastik. “Gerakan peduli lingkungan hidup ini menjadi rangkaian acara Bike For Life untuk menjaga kelestarian alam, termasuk kampanye No Plastic Day di beberapa kawasan wisata pantai yang ada di Bali,” terang Arya.
Perjalanan berlanjut ke Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar Timur. Di sini, peserta disuguhi pemandangan syahdu dari aliran sungai dan tanaman rindang menyejukkan mata. “Rangkaian acara ini menegaskan bahwa bersepeda tidak hanya sekadar gowes tetapi juga menumbuhkan rasa sosial dan perduli lingkungan. Ini tantangan kami bagaimana membuat kegiatan bersepeda jadi lebih bermanfaat dan positif,” paparnya.
Lewat pukul 11 siang, seluruh peserta kembali berkumpul diOutlet Rodalink Denpasar melanjutkan kegiatan makan siang, donor darah hingga fun games dan bagi-bagi doorprize senilai puluhan juta rupiah.
Semakin Digandrungi
Sementara itu Manager Marketing Rodalink Indonesia Lucky Tantra menyebut, sepanjang tahun 2019 pasar sepeda di Tanah Air semakin menunjukkan tren positif seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup sehat kaum urban perkotaan.
“Tentu tren tersebut berdampak pada pertumbuhan demand sepeda dan perlengkapannya. Dulu olahraga sepeda cenderung untuk transportasi, kini fungsinya juga untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup kaum masa kini,,” jelas Lucky.
Hingga saat ini Rodalink telah memiliki 52 outlet, mencakup 42 outlet di Indonesia, tiga outlet di Singapura dan tujuh outlet di Malaysia. Produk sepeda paling laris masih didominasi jenis Mountain Bike (sepeda gunung), Road Bike (sepeda balap) dan Folding (sepeda lipat).
“Tahun ini pasar semakin kuat seiring dengan tren bersepeda yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. Tahun 2020 kami berencana menambah store baru dan fokus meningkatkan pelayanan dari segi pengalaman konsumen,” jelas Lucky.
Pada Minggu (15/12/2019) pagi, ratusan peserta dari jenis bersepeda santai hingga yang model bersepeda gunung profesional tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka bersepeda santai dipandu para guide dari Rodalink Indonesia-Denpasar, mulai dari titik start Outlet Rodalink Denpasar di Jl Teuku Umar.
Trek yang diambil peserta Bike For Life sekitar 30 kilometer dengan lama tempuh sekitar 3-4 jam jika bersepeda santai sambil menikmati pemandangan. Panorama pura berderet, pedesaan, sawah dan pantai pun mendominasi. Tambahan lagi menyusuri jalanan perkotaan dengan bangunan arsitektur khas Bali. Begitu eksotis!
Supervisor Rodalink Denpasar Kadek Arya mengatakan, selain tubuh selalu bugar, bersepeda kerap menjadi ajang mensyukuri keindahan semesta dari Sang Pencipta lantaran jalur sepeda yang kerap mengandalkan alam. Pertemanan juga semakin luas karena pesepeda umumnya berasal dari kalangan pehobi, komunitas dan pemerhati olahraga sepeda dengan latar belakang profesi rupa-rupa.
Spesialnya, bersepeda massal ini dihadiri oleh atlet nasional sepeda Indonesia Kusmawati Yazid. Ia bersama seluruh peserta bersepeda menyusuri Bali menuju dua titik akhir yaitu Pantai Mertasari dan Tukad Bindu.” Keduanya merupakan tempat wisata favorit di Bali,” ujar Arya dalam keterangan resmi di Bali, Minggu (15/12).
Di Pantai Mertasari seluruh peserta bersama sekelompok anggota Pramuka Peduli Lingkungan membersihkan bibir pantai dari sampah plastik. “Gerakan peduli lingkungan hidup ini menjadi rangkaian acara Bike For Life untuk menjaga kelestarian alam, termasuk kampanye No Plastic Day di beberapa kawasan wisata pantai yang ada di Bali,” terang Arya.
Perjalanan berlanjut ke Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar Timur. Di sini, peserta disuguhi pemandangan syahdu dari aliran sungai dan tanaman rindang menyejukkan mata. “Rangkaian acara ini menegaskan bahwa bersepeda tidak hanya sekadar gowes tetapi juga menumbuhkan rasa sosial dan perduli lingkungan. Ini tantangan kami bagaimana membuat kegiatan bersepeda jadi lebih bermanfaat dan positif,” paparnya.
Lewat pukul 11 siang, seluruh peserta kembali berkumpul diOutlet Rodalink Denpasar melanjutkan kegiatan makan siang, donor darah hingga fun games dan bagi-bagi doorprize senilai puluhan juta rupiah.
Semakin Digandrungi
Sementara itu Manager Marketing Rodalink Indonesia Lucky Tantra menyebut, sepanjang tahun 2019 pasar sepeda di Tanah Air semakin menunjukkan tren positif seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup sehat kaum urban perkotaan.
“Tentu tren tersebut berdampak pada pertumbuhan demand sepeda dan perlengkapannya. Dulu olahraga sepeda cenderung untuk transportasi, kini fungsinya juga untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup kaum masa kini,,” jelas Lucky.
Hingga saat ini Rodalink telah memiliki 52 outlet, mencakup 42 outlet di Indonesia, tiga outlet di Singapura dan tujuh outlet di Malaysia. Produk sepeda paling laris masih didominasi jenis Mountain Bike (sepeda gunung), Road Bike (sepeda balap) dan Folding (sepeda lipat).
“Tahun ini pasar semakin kuat seiring dengan tren bersepeda yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. Tahun 2020 kami berencana menambah store baru dan fokus meningkatkan pelayanan dari segi pengalaman konsumen,” jelas Lucky.
(akr)