Komisi VII Tinjau Kesiapan Kapal Pembangkit Yasin Bey di Maluku
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja ke kapal pembangkit listrik Yasin Bey milik PT KarPowership Indonesia (KPI) di Maluku. Kegiatan ini dalam rangka meninjau kinerja KarPowership dalam membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Maluku.
Kunjungan kerja di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah ini diikuti anggota Komisi VII dari Provinsi Maluku Mercy Chriesty Barends dan Saadiah Uluputty, didampingi Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofik, dan Indonesia Country Coordinator PT Kar Powership, Oguz Arbun dan Plant Manager Yasin Bey, Sinan Sami Hatipoglu.
"Kami sangat senang bahwa pemerintah mendukung kapal pembangkit listrik ini sebagai solusi dalam mengatasi masalah pascagempa di Maluku. KarPowership siap memberikan dukungan untuk PLN dalam menyuplai listrik untuk kebutuhan warga di Maluku agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa," tutur Direktur Regional Karpowership Indonesia Mehmet Ufuk Berk dalam keterangan resminya, Jumat (20/12/2019).
Melalui kunjungan ini anggota DPR diharapkan dapat melihat langsung kesiapan KarPowership Indonesia menjelang Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 guna memasok listrik bagi masyarakat Maluku dan sekitarnya, pasca gempa yang terjadi di daerah tersebut.
Ufuk Berk juga berharap kunjungan kerja ini dapat menjalin silahturahmi antara pemerintah dengan KarPowership sebagai solusi kapal pembangkit listrik pascagempa di Maluku. Kunjungan ini, kata dia, dapat menjadi bentuk pemantauan secara langsung bahwa pascagempa, KarPowership siap sedia membantu PLN dan warga untuk mendapatkan pasokan listrik.
Karpowership merupakan pemilik, operator, dan pembangun satu-satunya armada powership alias pembangkit listrik apung di dunia. Dengan mobilitasnya, kapal pembangkit ini mampu menyediakan akses listrik dengan cepat, terjangkau dan handalan.
Powership memiliki kapasitas sekitar 30 MW hingga 470 MW dan dapat dikirimkan dan beroperasi kurang dari 60 hari. Saat ini, Karpowership memiliki dan mengoperasikan 22 powerships dengan kapasitas hingga 3.500 MW. Saat ini, Karpowership beroperasi di Indonesia, Lebanon, Mozambik, Ghana, Sierra Leone, Guinea-Bissau, Gambia dan Karibia.
Kunjungan kerja di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah ini diikuti anggota Komisi VII dari Provinsi Maluku Mercy Chriesty Barends dan Saadiah Uluputty, didampingi Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofik, dan Indonesia Country Coordinator PT Kar Powership, Oguz Arbun dan Plant Manager Yasin Bey, Sinan Sami Hatipoglu.
"Kami sangat senang bahwa pemerintah mendukung kapal pembangkit listrik ini sebagai solusi dalam mengatasi masalah pascagempa di Maluku. KarPowership siap memberikan dukungan untuk PLN dalam menyuplai listrik untuk kebutuhan warga di Maluku agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa," tutur Direktur Regional Karpowership Indonesia Mehmet Ufuk Berk dalam keterangan resminya, Jumat (20/12/2019).
Melalui kunjungan ini anggota DPR diharapkan dapat melihat langsung kesiapan KarPowership Indonesia menjelang Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 guna memasok listrik bagi masyarakat Maluku dan sekitarnya, pasca gempa yang terjadi di daerah tersebut.
Ufuk Berk juga berharap kunjungan kerja ini dapat menjalin silahturahmi antara pemerintah dengan KarPowership sebagai solusi kapal pembangkit listrik pascagempa di Maluku. Kunjungan ini, kata dia, dapat menjadi bentuk pemantauan secara langsung bahwa pascagempa, KarPowership siap sedia membantu PLN dan warga untuk mendapatkan pasokan listrik.
Karpowership merupakan pemilik, operator, dan pembangun satu-satunya armada powership alias pembangkit listrik apung di dunia. Dengan mobilitasnya, kapal pembangkit ini mampu menyediakan akses listrik dengan cepat, terjangkau dan handalan.
Powership memiliki kapasitas sekitar 30 MW hingga 470 MW dan dapat dikirimkan dan beroperasi kurang dari 60 hari. Saat ini, Karpowership memiliki dan mengoperasikan 22 powerships dengan kapasitas hingga 3.500 MW. Saat ini, Karpowership beroperasi di Indonesia, Lebanon, Mozambik, Ghana, Sierra Leone, Guinea-Bissau, Gambia dan Karibia.
(fjo)