Teten Prioritas KUR untuk UMKM Sektor Produksi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga sebagai langkah pemerataan ekonomi bagi segenap masyarakat Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pada tahun depan, skala pembiayaan untuk sektor produksi akan semakin besar hingga 60% dari pembiayaan KUR untuk UMKM.
"UMKM yang punya produk unggulan harus mendapat prioritas pembiayaan supaya skala ekonomi mereka menjadi besar. Sehingga kegiatan ekonomi juga jadi besar," ujar Teten di Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Selain itu, Teten mengatakan pemerintah akan mendorong daerah mengembangkan UMKM dengan produk unggulan masing-masing. "Kami akan medorong sentra produksi kalau bisa setiap daerah punya unggulannya sendiri," jelasnya.
Terkait pengembangan UMKM ini, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran KUR selama lima tahun ke depan, dengan target mencapai Rp325 triliun di 2024.
Hal ini ditambang dengan kebijakan penurunan suku bunga, dan diikuti dengan target peningkatan volume penyaluran KUR sebesar 36% dibandingkan 2019, menjadi Rp190 triliun pada 2020.
Kebijakan tersebut didukung pula dengan peningkatan maksimum plafon KUR mikro dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pada tahun depan, skala pembiayaan untuk sektor produksi akan semakin besar hingga 60% dari pembiayaan KUR untuk UMKM.
"UMKM yang punya produk unggulan harus mendapat prioritas pembiayaan supaya skala ekonomi mereka menjadi besar. Sehingga kegiatan ekonomi juga jadi besar," ujar Teten di Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Selain itu, Teten mengatakan pemerintah akan mendorong daerah mengembangkan UMKM dengan produk unggulan masing-masing. "Kami akan medorong sentra produksi kalau bisa setiap daerah punya unggulannya sendiri," jelasnya.
Terkait pengembangan UMKM ini, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran KUR selama lima tahun ke depan, dengan target mencapai Rp325 triliun di 2024.
Hal ini ditambang dengan kebijakan penurunan suku bunga, dan diikuti dengan target peningkatan volume penyaluran KUR sebesar 36% dibandingkan 2019, menjadi Rp190 triliun pada 2020.
Kebijakan tersebut didukung pula dengan peningkatan maksimum plafon KUR mikro dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur.
(ven)