Ekspor Langsung Pelindo IV Dorong Efisiensi

Selasa, 24 Desember 2019 - 08:10 WIB
Ekspor Langsung Pelindo IV Dorong Efisiensi
Ekspor Langsung Pelindo IV Dorong Efisiensi
A A A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV mendukung langkah pemerintah untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi, serta penggunaan APBN yang efektif dan efisien.

Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, terkait pembangunan infrastruktur, perseroan mampu memberikan multiplier effect bagi pendapatan negara dari sisi devisa. Peningkatan itu ditopang dari pelayanan ekspor langsung atau direct export dan direct call di pelabuhan wilayah kerja Pelindo IV. Saat ini 80% ekspor melalui transportasi laut, sedangkan sisanya 20% melalui pesawat udara.

“Melalui direct export, perusahaan kargo menjadi efisien dalam hal biaya, waktu, Mandatory LC, dan eskalasi kapal angkutan. Dari sisi efisiensi waktu, memangkas waktu perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat dari 29 hari menjadi 14 hari, ke China dari 24 hari menjadi 9 hari, ke Korea dari 26 hari menjadi 17 hari. Dengan rute baru direct export, efisiensi biaya bisa dihemat hingga USD500 per kontainer,” kata Farid dalam keterangan rilisnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, katanya, Mandatory LC mampu memangkas proses ekspor yang tadinya 30 hari menjadi dua hari. Direct export juga meningkatkan eskalasi kapal ekspor, sebelumnya mengangkut 700 kontainer menjadi lebih dari 1.100 kontainer. Impor dan ekspor dari Terminal Petikemas Makassar mampu memberikan efek positif dilihat dari CAGR melalui pelabuhan lain. CAGR impor pelabuhan lain mencapai 15,28%, sedangkan ekspor 11,9% sehingga ada gap minus 3,29%. Kemudian melalui terminal MNP direct import 19,5% dan direct export mencapai 24,8% sehingga ada surplus 5,24%. Menariknya, impor melalui MNP adalah bahan baku industri, seperti keramik, mesin, spare part, biji plastik, hingga pakan ternak sehingga ada proses hilirisasi.

“Direct export mampu meningkatkan pendapatan daerah sekitar pelabuhan. Tadinya biaya ekspor masuk ke pelabuhan transit. Saat ini masing-masing daerah pelabuhan direct export bisa turut menikmati pendapatan dari ekspor, seperti Pelabuhan Pantoloan, Ambon, Bitung, Sorong, dan Jayapura,” katanya.

Melalui pembangunan MNP tahap III, Pelindo IV merencanakan membangun kawasan industri berorientasi ekspor antara lain rumput laut menjadi jelly dan pengolahan industri mineral menjadi produk baterai. Hilirisasi itu mampu meningkatkan nilai tambah hingga 30 kali lipat. (Heru Febrianto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7266 seconds (0.1#10.140)