Panasonic-Sharp Berupaya Tembus Pasar Muslim

Sabtu, 28 Desember 2019 - 10:55 WIB
Panasonic-Sharp Berupaya Tembus Pasar Muslim
Panasonic-Sharp Berupaya Tembus Pasar Muslim
A A A
TOKYO - Dua perusahaan besar asal Jepang, Panasonic Corp. dan Sharp Corp, berupaya banting setir menuju pasar muslim di tengah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua perusahaan tersebut mencoba untuk memperoleh sertifikat halal sesuai dengan ketentuan yang berlaku di setiap negara.

Pemerolehan sertifikat halal tidaklah mudah. Namun, Panasonic dan Sharp berhasil memenuhi setiap persyaratan yang diperlukan, sekalipun harus mewajibkan setiap pegawainya menggunakan sapu tangan bebas dari unsur babi. Panasonic berhasil menerapkannya untuk produk pemurni dan ionisasi air di Malaysia.

“Itu merupakan produk pertama kami yang mendapatkan sertifikat halal sesuai dengan sistem yang berlaku di Malaysia,” ungkap Panasonic, dikutip Asahi Shimbun. Sama seperti Panasonic, Sharp juga memperoleh sertifikat halal dengan detail berbeda untuk produk kulkas di Indonesia dan Thailand pada tahun lalu.

Panasonic menyatakan otoritas terkait Malaysia tidak menemukan adanya masalah terkait spare part yang diproduksi di Hikone, Prefektur Shiga, Jepang. Namun, mereka mengkaji lebih jauh tentang detail proses manufaktur. Pegawai disarankan melepas jam tangan selama bekerja karena dikhawatirkan tidak bersih.

Para ahli mengatakan langkah tersebut diambil untuk memastikan tidak ada zat babi atau alkohol yang menempel di dalam produk Panasonic. Panasonic sendiri membangun pabrik baru di Hikone yang dikhususkan untuk membuat produk halal. Mereka mengawasinya secara ketat sesuai dengan hukum Syariah.

“Kami juga meminta untuk rutin mengganti alat pembersih. Selain itu, setiap pegawai diwajibkan mencuci tangan tujuh kali sehari,” ungkap Panasonic. Panasonic mulai mengirimkan pemurni air dan ionisasi air alkaline menuju Malaysia pada November lalu. Sertifikat halal kian meningkatkan potensi bisnisnya.

Panasonic menyatakan produk halal memiliki kelebihan karena dapat juga dipasarkan kepada konsumen non-muslim di Malaysia. Mereka berharap pasar baru itu akan meningkatkan penjualan dalam lima tahun ke depan. Ke depannya, Panasonic berharap dapat menerapkan sistem serupa di pasar lain di benua Asia.

Langkah itu awalnya diinisasi perusahaan restoran menyusul tingginya turis muslim menuju Jepang. Perusahaan kosmetik dan obat-obatan juga mengambil kebijakan serupa. Selain itu, Jepang khawatir akan tertinggal dari perusahaan-perusahaan Korea Selatan (Korsel) yang lebih dulu menyasar pasar muslim.

Sharp juga menyatakan pasar muslim memiliki potensi yang besar di Asia Tenggara, terutama Indonesia yang terdiri dari 264 juta orang, sekitar 225 di antaranya adalah muslim. Karena itu, mereka menjaga ketat proses produksi dan memeriksa setiap material yang masuk agar tidak mengandung zat babi atau alkohol. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6612 seconds (0.1#10.140)