Pertamina Dorong Pemilik Rumah Makan di Rest Area Gunakan Bright Gas
A
A
A
MESUJI - PT Pertamina (Persero) terus mendorong penggunaan LPG Bright Gas oleh para pengusaha rumah makan. Produk LPG non-subsidi itu diklaim lebih baik, lebih aman dan sesuai peruntukannya bagi para pengusaha rumah makan.
Wakil Komisaris Pertamina Condro Kirono mengingatkan hal itu kepada para pemilik warung makan di Rest Area KM 234 di sela peninjauan kesiapan tim satgas Pertamina dalam menghadapi liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) di Tol Trans Sumatera, Senin (30/12) lalu.
Selain mengunjungi sejumlah SPBU di sepanjang jalan tol tersebut, Condro juga menyempatkan diri berdialog dengan para pemilik rumah makan di Rest Area KM 234. Condro mendorong para pemilik usaha rumah makan di rest area tersebut untuk menggunakan produk LPG Bright Gas dari Pertamina.
"Bright Gas lebih ringan, dilengkapi teknologi valve (katup) ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih. Pokoknya lebih aman, nyaman, dan terjamin," ujar Condro.
Penggunaan Bright Gas yang bukan LPG bersubsidi, tegas dia, lebih tepat dan sesuai peruntukan bagi para pengusaha rumah makan. Saat ini, Pertamina memproduksi Bright Gas dengan kemasan 5,5 kg dan 12 kg yang disebut lebih unggul dibandingkan LPG biasa.
Di sela peninjauan tersebut, Sutina (50), pemilik warung nasi Padang "Mitra Jaya Palapa" di rest area KM 234, kepada Condro mengaku sejak awal telah menggunakan Bright Gas. "Karena saya memasak dalam waktu lama dan jumlahnya banyak, saya menggunakan Bright Gas," terangnya.
Sutina mengatakan bahwa penggunaan Bright Gas lebih hemat dibandingkan LPG 3 kg. "Kalau pakai LPG 3 kg, sudah habis dalam waktu dua hari, sementara Bright Gas 5,5 kg bisa lebih dari lima hari," tuturnya.
Wakil Komisaris Pertamina Condro Kirono mengingatkan hal itu kepada para pemilik warung makan di Rest Area KM 234 di sela peninjauan kesiapan tim satgas Pertamina dalam menghadapi liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) di Tol Trans Sumatera, Senin (30/12) lalu.
Selain mengunjungi sejumlah SPBU di sepanjang jalan tol tersebut, Condro juga menyempatkan diri berdialog dengan para pemilik rumah makan di Rest Area KM 234. Condro mendorong para pemilik usaha rumah makan di rest area tersebut untuk menggunakan produk LPG Bright Gas dari Pertamina.
"Bright Gas lebih ringan, dilengkapi teknologi valve (katup) ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih. Pokoknya lebih aman, nyaman, dan terjamin," ujar Condro.
Penggunaan Bright Gas yang bukan LPG bersubsidi, tegas dia, lebih tepat dan sesuai peruntukan bagi para pengusaha rumah makan. Saat ini, Pertamina memproduksi Bright Gas dengan kemasan 5,5 kg dan 12 kg yang disebut lebih unggul dibandingkan LPG biasa.
Di sela peninjauan tersebut, Sutina (50), pemilik warung nasi Padang "Mitra Jaya Palapa" di rest area KM 234, kepada Condro mengaku sejak awal telah menggunakan Bright Gas. "Karena saya memasak dalam waktu lama dan jumlahnya banyak, saya menggunakan Bright Gas," terangnya.
Sutina mengatakan bahwa penggunaan Bright Gas lebih hemat dibandingkan LPG 3 kg. "Kalau pakai LPG 3 kg, sudah habis dalam waktu dua hari, sementara Bright Gas 5,5 kg bisa lebih dari lima hari," tuturnya.
(fjo)