Musim Banjir, BNI Maksimalkan Layanan Elektronik
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/BNI memastikan layanan perbankan elektroniknya tetap optimal untuk digunakan dalam kondisi rawan banjir saat ini. Pelayanan perbankan digital BNI ini diyakini akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan transaksi keuangan, termasuk di kawasan yang tengah dilanda bencana alam.
"Pilihan terbaik di saat kondisi cuaca yang tak menentu adalah dengan menggunakan layanan perbankan elektronik (E-banking) BNI, yaitu mulai dari menggunakan aplikasi New BNI Mobile Banking, SMS Banking, Internet Banking, mesin anjungan tunai (ATM), kartu prabayar (BNI TapCash), hingga berbagai layanan berbasis EDC di Agen-agen Lakupandai BNI atau Agen46. Layanan E-banking ini ditawarkan sebagai salah satu solusi disaat banjir melanda saat ini, dimana akses masyarakat ke beberapa outlet di kawasan bencana menjadi sangat terbatas," ungkap Corporate Secretary BNI Meiliana di Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Di BNI sendiri, kata dia, terdapat sekitar 13 outlet (dari total 2.247 outlet per September 2019 lalu) yang terdampak banjir, sehingga tidak dapat beroperasi pada hari ini. Ke-13 outlet tersebut adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Green Garden, KCP Green Ville, Kantor Cabang (KC) Daan Mogot, KCP Puri Indah, Kantor Kas (KK) Puri Kembangan, KK Green Lake, KCP City Resort, KK Taman Ratu, KCP Babek, KCP KBN Cakung, KCP Tubagus Angke, KCP Telok Gong, dan KK Taman Harapan Indah.
Operasional ke-13 outlet tersebut dialihkan ke outlet-outlet terdekat, dimana KCP Green Garden layanannya dialihkan ke KCP Graha Elok Mas, KCP Green Ville dialihkan ke KCP Tanjung Duren, KCP Puri Indah dialihkan ke KCP Puri Kencana, lalu KK Puri Kembangan dialihkan ke KCP Puri Sentra Niaga, dan KK Green Lake layanannya dialihkan ke KCP Semanan.
Selain itu, pelayanan KCP City Resort dialihkan ke KCP Taman Kencana, KK Taman Ratu dialihkan ke KCP Graha Elok Mas, KCP Babek layanan dialihkan ke KCP KBN Marunda dan KK Kalibaru, adapun KCP KBN Cakung dialihkan ke KK Sukapura dan KCP KBN Marunda.
Tiga outlet lainnya, yaitu KCP Tubagus Angke layanannya dialihkan ke KCP Bandengan, KCP Telok Gong dialihkan ke KCP CBD Pluit, dan KK Taman Harapan Indah dialihkan ke KCP Jembatan lima.
Outlet-outlet tersebut tidak dapat beroperasi karena beberapa sebab, yaitu karena masih ada genangan di Banking Hall, akses jalan masuk ke lokasi outlet masih banjir, dan akses di jalan masih tertutup banjir. Untuk itu, terdapat sekitar 161 ATM yang berhenti beroperasi karena menunggu aliran listrik kembali normal.
“Namun pelayanan tetap kami maksimalkan. Seluruh pegawai dari ke-4 outlet yang terkena banjir, kami minta untuk turut membantu pelayanan di outlet-outlet lain. Masyarakat kami himbau segera menggunakan pelayanan yang disediakan melalui electronic channel kami, agar transaksi tetap dapat dilakukan meskipun berada di kawasan bencana,” ujar Meiliana.
Di bagian lain, Meiliana mengatakan, BNI mencatat adanya pertumbuhan layanan yang berbasis digital. Pertumbuhan jumlah pengguna New BNI Mobile Banking yang hingga akhir September 2019 lalu meningkat 76,5% dibanding periode yang sama tahun 2018, dengan jumlah transaksi yang meningkat 133,4% pada September 2019 dibandingkan September 2018, pun begitu juga dengan nilai transaksinya yang meningkat 104,4% pada September 2019 dibandingkan September 2018.
Terkait banjir di Jabodetabek, BNI memberikan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari rangkaian bantuan yang diberikan oleh berbagai BUMN, di bawah koordinasi Kementerian BUMN, yaitu Posko BUMN. BNI menjadi salah satu kontributor bantuan untuk kawasan bencana di Jakarta Timur, terutama korban bencana yang ada di sekitar outlet.
Salah satu bentuk bantuannya adalah dengan mendirikan Posko Bantuan Kemanusiaan di BNI Kantor Cabang Jatinegara, Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat yang akan menjadi pusat pendistribusian bantuan di masa tanggap darurat untuk banjir. BNI juga membuka Dapur Umum di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta untuk memasok kebutuhan makanan bagi korban banjir.
BNI juga menyediakan perahu karet untuk membantu upaya evakuasi korban di berbagai lokasi yang didera banjir cukup parah, antara lain Ciledug dan Bekasi. Perahu karet juga digunakan untuk memobilisasi bantuan ke lokasi-lokasi yang masih terendam dan sulit diakses.
"BNI menjadi bagian dari rangkaian bantuan serentak yang juga dilakukan secara simultan oleh beberapa BUMN. Bantuan yang diberikan pada masa-masa awal terjadinya bencana dilakukan untuk memenuhi kebutuhan darurat korban banjir, terutama makanan siap santap, bahan makanan siap saji, selimut, perlengkapan bayi, hingga pakaian," papar Meiliana.
"Pilihan terbaik di saat kondisi cuaca yang tak menentu adalah dengan menggunakan layanan perbankan elektronik (E-banking) BNI, yaitu mulai dari menggunakan aplikasi New BNI Mobile Banking, SMS Banking, Internet Banking, mesin anjungan tunai (ATM), kartu prabayar (BNI TapCash), hingga berbagai layanan berbasis EDC di Agen-agen Lakupandai BNI atau Agen46. Layanan E-banking ini ditawarkan sebagai salah satu solusi disaat banjir melanda saat ini, dimana akses masyarakat ke beberapa outlet di kawasan bencana menjadi sangat terbatas," ungkap Corporate Secretary BNI Meiliana di Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Di BNI sendiri, kata dia, terdapat sekitar 13 outlet (dari total 2.247 outlet per September 2019 lalu) yang terdampak banjir, sehingga tidak dapat beroperasi pada hari ini. Ke-13 outlet tersebut adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Green Garden, KCP Green Ville, Kantor Cabang (KC) Daan Mogot, KCP Puri Indah, Kantor Kas (KK) Puri Kembangan, KK Green Lake, KCP City Resort, KK Taman Ratu, KCP Babek, KCP KBN Cakung, KCP Tubagus Angke, KCP Telok Gong, dan KK Taman Harapan Indah.
Operasional ke-13 outlet tersebut dialihkan ke outlet-outlet terdekat, dimana KCP Green Garden layanannya dialihkan ke KCP Graha Elok Mas, KCP Green Ville dialihkan ke KCP Tanjung Duren, KCP Puri Indah dialihkan ke KCP Puri Kencana, lalu KK Puri Kembangan dialihkan ke KCP Puri Sentra Niaga, dan KK Green Lake layanannya dialihkan ke KCP Semanan.
Selain itu, pelayanan KCP City Resort dialihkan ke KCP Taman Kencana, KK Taman Ratu dialihkan ke KCP Graha Elok Mas, KCP Babek layanan dialihkan ke KCP KBN Marunda dan KK Kalibaru, adapun KCP KBN Cakung dialihkan ke KK Sukapura dan KCP KBN Marunda.
Tiga outlet lainnya, yaitu KCP Tubagus Angke layanannya dialihkan ke KCP Bandengan, KCP Telok Gong dialihkan ke KCP CBD Pluit, dan KK Taman Harapan Indah dialihkan ke KCP Jembatan lima.
Outlet-outlet tersebut tidak dapat beroperasi karena beberapa sebab, yaitu karena masih ada genangan di Banking Hall, akses jalan masuk ke lokasi outlet masih banjir, dan akses di jalan masih tertutup banjir. Untuk itu, terdapat sekitar 161 ATM yang berhenti beroperasi karena menunggu aliran listrik kembali normal.
“Namun pelayanan tetap kami maksimalkan. Seluruh pegawai dari ke-4 outlet yang terkena banjir, kami minta untuk turut membantu pelayanan di outlet-outlet lain. Masyarakat kami himbau segera menggunakan pelayanan yang disediakan melalui electronic channel kami, agar transaksi tetap dapat dilakukan meskipun berada di kawasan bencana,” ujar Meiliana.
Di bagian lain, Meiliana mengatakan, BNI mencatat adanya pertumbuhan layanan yang berbasis digital. Pertumbuhan jumlah pengguna New BNI Mobile Banking yang hingga akhir September 2019 lalu meningkat 76,5% dibanding periode yang sama tahun 2018, dengan jumlah transaksi yang meningkat 133,4% pada September 2019 dibandingkan September 2018, pun begitu juga dengan nilai transaksinya yang meningkat 104,4% pada September 2019 dibandingkan September 2018.
Terkait banjir di Jabodetabek, BNI memberikan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari rangkaian bantuan yang diberikan oleh berbagai BUMN, di bawah koordinasi Kementerian BUMN, yaitu Posko BUMN. BNI menjadi salah satu kontributor bantuan untuk kawasan bencana di Jakarta Timur, terutama korban bencana yang ada di sekitar outlet.
Salah satu bentuk bantuannya adalah dengan mendirikan Posko Bantuan Kemanusiaan di BNI Kantor Cabang Jatinegara, Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat yang akan menjadi pusat pendistribusian bantuan di masa tanggap darurat untuk banjir. BNI juga membuka Dapur Umum di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta untuk memasok kebutuhan makanan bagi korban banjir.
BNI juga menyediakan perahu karet untuk membantu upaya evakuasi korban di berbagai lokasi yang didera banjir cukup parah, antara lain Ciledug dan Bekasi. Perahu karet juga digunakan untuk memobilisasi bantuan ke lokasi-lokasi yang masih terendam dan sulit diakses.
"BNI menjadi bagian dari rangkaian bantuan serentak yang juga dilakukan secara simultan oleh beberapa BUMN. Bantuan yang diberikan pada masa-masa awal terjadinya bencana dilakukan untuk memenuhi kebutuhan darurat korban banjir, terutama makanan siap santap, bahan makanan siap saji, selimut, perlengkapan bayi, hingga pakaian," papar Meiliana.
(ind)