Menteri PUPR Akan Percepat Pembangunan Bendungan di Bogor
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana mempercepat pembangunan bendungan di area Bogor, yakni Ciawi dan Sukamaya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya curah hujan di hulu yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jakarta.
"Kalau kami tetap tugasnya pertama ini kan bagian hulu, tengah, hilir. Bagian hulu kami meneruskan pembangunan bendungan yang kita percepat akhir tahun ini sudah bisa jadi yang tanahnya hampir semua sudah bebas, hampir 90% lebih Sukamaya dan Ciawi," ujar Basuki di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Dia melanjutkan, normalisasi sungai juga akan terus dilakukan dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Hal ini perlu dilakukan agar bisa menahan laju air ke wilayah Jakarta.
"Naturalisasi sama kan sudah dibahas di pemda semua butuh dilebarkan kemudian dibikin supaya penampung air lebih banyak, KBT itu sekarang kan kayak kelapa gading sudah enggak kebanjiran, jadi itu tetap pemprov tugasnya membebaskan lahan kami membangun, itu kolaborasi," jelasnya.
Sebagai informasi, percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, telah diajukan perbaikan penetapan lokasi (penlok) dari Kementerian PUPR cq Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air ke Gubernur DKI pada tanggal 26 Desember 2019. Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1.200 meter.
Untuk pengendalian banjir Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bekasi, Kementerian PUPR sudah membuat Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Bekasi dimana pada tahun 2020 akan dilakukan value engineering terhadap perencanaan tersebut dan segera ditindaklanjuti dengan pekerjaan fisik konstruksinya.
"Kalau kami tetap tugasnya pertama ini kan bagian hulu, tengah, hilir. Bagian hulu kami meneruskan pembangunan bendungan yang kita percepat akhir tahun ini sudah bisa jadi yang tanahnya hampir semua sudah bebas, hampir 90% lebih Sukamaya dan Ciawi," ujar Basuki di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Dia melanjutkan, normalisasi sungai juga akan terus dilakukan dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Hal ini perlu dilakukan agar bisa menahan laju air ke wilayah Jakarta.
"Naturalisasi sama kan sudah dibahas di pemda semua butuh dilebarkan kemudian dibikin supaya penampung air lebih banyak, KBT itu sekarang kan kayak kelapa gading sudah enggak kebanjiran, jadi itu tetap pemprov tugasnya membebaskan lahan kami membangun, itu kolaborasi," jelasnya.
Sebagai informasi, percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, telah diajukan perbaikan penetapan lokasi (penlok) dari Kementerian PUPR cq Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air ke Gubernur DKI pada tanggal 26 Desember 2019. Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1.200 meter.
Untuk pengendalian banjir Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bekasi, Kementerian PUPR sudah membuat Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Bekasi dimana pada tahun 2020 akan dilakukan value engineering terhadap perencanaan tersebut dan segera ditindaklanjuti dengan pekerjaan fisik konstruksinya.
(fjo)