Belajar Meraih Sukses dari Kehidupan Miliarder

Sabtu, 04 Januari 2020 - 09:18 WIB
Belajar Meraih Sukses...
Belajar Meraih Sukses dari Kehidupan Miliarder
A A A
NEW YORK - Hanya ada 2.604 miliarder di dunia atau 0,0002% dari populasi di Bumi. 67% miliarder tersebut meraih kekayaan dari keringat dan jerih payahnya. Kehidupan para miliarder dalam menggapai sukses sepanjang 2019 menjadi inspirasi untuk menjalani kehidupan pada 2020.

Seperti yang diajarkan miliarder Warren Buffett, dia selalu mengajak orang untuk berinvestasi untuk diri sendiri. Dia nmengungkapkan, investasi terbaik tidak selalu berkaitan dengan uang. “Investasi terbaik adalah kamu bisa berinvestasi pada diri sendiri,” kata Buffett.

Cara terbaik untuk melakukan itu, ungkap Buffett, adalah belajar berkomunikasi lebih baik baik menulis dan berbicara dengan orang. Itu akan meningkatkan nilai dirimu sedikitnya 50%. “Jika kamu tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain, itu seperti berkedip kepada seorang gadis di kegelapan. Tak ada yang akan terjadi,” papar Buffett. Dengan berkomunikasi yang baik, orang bisa menjelaskan ide dengan baik.

Selanjutnya, Buffett menjelaskan tentang pentingnya merawat tubuh dan pikiran ketika masih muda. “Kamu seharusnya memiliki satu pikiran dan satu tubuh di dunia ini. Kamu tidak bisa memulai merawat keduanya ketika berusia 50 tahun,” paparnya. Dia mengungkapkan, ketika orang berinvestasi pada dirimu sendiri, maka tak ada orang yang bisa merebutnya.

Buffett yang memiliki kekayaan lebih dari USD89 miliar mengungkapkan, “kesuksesan sejati” ditentukan ketika orang berusia pada pertengahan 60 tahun dan 70 tahun. “Saya mengatakan kamu bisa mencintai apa yang kamu lakukan, maka kamu sudah mencapai titik suksesan,” jelasnya.

Selanjutnya, Jeff Bezos yang memulai mendirikan Amazon awal menjual buku di garasi mobil di Seattle pada 1994, kini telah menjadi miliarder dengan nilai kekayaan mencapai USD111 miliar. Sepanjang kariernya, Bezos mengungkapkan dirinya belajar agar dirinya selalu terbuka dan memiliki keinginan mengubah pemikiran.

“Saya yang saya temuan adalah orang yang memiliki perubahan pemikiran yang tepat tanpa mendapatkan data baru,” kata Bezos dilansir CNBC. “Mereka memiliki data yang sama sejak mereka mulai, tetapi bangun dan mereka menganalisis kembali segala sesuatu sepanjang waktu dan mereka mencari kesimpulan dan kemudian mengubah pemikiran mereka,” jelasnya.

Faktanya, Bezos mengungkapkan orang yang umumnya menang dalam kehidupan, mereka bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan apa yang mereka yakini. Mereka yang sukses, kata dia, juga selalu mencari bukti tentang penolakan terhadap keyakinan tersebut. “Dengan pola pikir tersebut, itu akan menjadikan kamu dan bisnismu lebih kreatif, fleksibel, dan sukses,” ujarnya.

Bagaimana dengan pelajaran suksesan dari Bill Gates? Pendiri Microsoft selalu mengajarkan kalau orang sukses selalu dikelilingi oleh orang yang tepat. Selain itu, dia juga selalu mengajak orang tidak selalu percaya dengan egonya. Gates, 64, dengan kekayaan USD113 miliar, mengaku selalu menjaga egonya dan berkompromi ketika dirinya menjadi miliarder pada usia 31 tahun.

Gates mencoba selalu ramah dan melakukan hal normal lainnya, termasuk mencuci piring setelah makan malam. Dia juga selalu mengantar anak-anaknya ke sekolah pada pagi hari. Dia juga mengaku selalu dikeliling oleh orang yang selalu mengecek egonya, termasuk istrinya, Melinda dan teman terbaiknya, Warren Buffett. “Jika saya kembali dan saya melihat seperti apa saya, saya seperti orang sombong. Mereka (orang terdekat) akan menghajar saya,” papar Gates.

Ketiga anak Gates juga selalu dekat dirinya dan menganggap itu sebagai hal yang keren. “Saya mengecek Instagram karena anak perempuan saya suka berkomunikasi dengan platform tersebut. Saya mengecek WhatsApp karena anak saya lainnya juga berkomunikasi dengan itu,” katanya. Dia mengungkapkan, jika dirinya tidak bisa menyesuaikan diri dengan permintaan anak-anaknya, mereka akan mengatakan kalau dirinya tidak memberikan perhatian kepada mereka.

Kalau miliarder dari Asia, Jack Ma mengungkapkan semua orang bisa sukses jika bekerja keras. Pendiri Alibaba itu menegaskan kalau semua orang bisa seperti dirinya. Setelah lulus kuliah, Ma yang tumbuh besar di Hangzhou, China, ditolak 30 perusahaan sebelumnya akhirnya memilih menjadi guru bahasa Inggris. Hingga pada 1995, Ma berkenalan dengan internet dan memiliki ide untuk mendirikan situs e-commerce Alibaba tanpa keahlian dan uang. Kini, Ma memiliki kekayaan USD46 miliar.

“Saya pikir semua orang bisa sukses jika kamu bekerja keras,” papar Ma. “Saya memulai @AlibabaGroup pada 1999 di apartemen saya. Jika Jack Ma dan timnya sukses, 80% orang di seluruh dunia pun bisa,”katanya. “Karena kita tidak memiliki apapun, tetapi kita percaya kepada masa depan,” terangnya.

Ma mengungkapkan, tiga hal yang menjadi kunci suksesnya adalah berpikir berbeda, tidak pernah menyerah, dan menggunakan kemampuan yang dimiliki saat ini. “Jika semua orang sepakat, maka tidak ada peluang,” ujarnya.

Berpikir berbeda, menurut Ma, berpikir tentang sesuatu yang tidak dipikirkan oleh orang lain. Tanpa menyerang, kata Ma, orang tidak boleh menolak orang yang mengatakan tidak. “Tentunya, kamu tidak akan senang jika ada orang mengatakan ‘tidak’. Tidur dengan tenang, bangun, dan mencoba lagi,” jelas Ma.

Mengenai penggunaan kemampuan, Ma mengungkapkan dirinya tak mengetahui banyak tentang teknologi, marketing atau sesuatu berkaitan dengan hukum. Tapi, dia memiliki kemampuan baik dalam pelayanan terhadap pelanggan. “Saya hanya mengetahui orang,” ujarnya. Dia menjelaskan, ketika bisa menghabiskan waktu dengan orang yang hendak dilayani dan mereka senang, maka itulah sebuah kesuksesan. (Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0767 seconds (0.1#10.140)