Perdagangan Senin, Intip Rekomendasi Tujuh Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Perdagangan saham pada awal pekan, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan penguatan. Setelah sebelumnya pada akhir pekan kemarin, bursa saham Tanah Air bertengger di posisi 6.323,47 usai mengalami peningkatan mencapai 39,88 poin atau 0,63%.
Analis dari Reliance Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, MACD dan RSI menunjukkan sinyal positif. "Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujar Nafan di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Sementara itu sebelumnya data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan pertama bulan Januari 2020, memperlihatkan tren IHSG sedikit menyusut 0,09% menjadi 6.323,466 dari 6.329,314 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Selanjutnya untuk nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga mengalami sedikit lebih rendah 0,08% ke posisi Rp7.293,145 triliun dari Rp7.299,283 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga ditutup berubah sebesar 27,56% menjadi 9,476 miliar unit saham dari 13,081 miliar unit pada pekan sebelumnya.
Sedangkan secara rata-rata nilai transaksi mengalami pelemahan sebesar 17,36% menjadi Rp7,100 triliun dari Rp8,591 triliun. Namun untuk rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 0,93% dari 405.205 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya menjadi 408.984 ribu kali transaksi.
Investor asing pada pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp773,73 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 sendiri, tercatat beli bersih asing sebesar Rp943,75 miliar. Perdagangan Saham di BEI tahun 2019 ditutup dengan semangat dan optimisme untuk kemajuan Pasar Modal Indonesia pada tahun 2020.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor pada perdagangan awal pekan hari ini, antara lain sebagai berikut :
1. ADRO (PT Adaro Energy Tbk.)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 1425-1465, dengan target harga secara bertahap di level 1580, 1645, 1700 dan 1930. Support: 1370.
2. AKRA (PT AKR Corporindo Tbk.)
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20 dan 60 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 3780-3800, dengan target harga secara bertahap di level 3990 dan 4870. Support: 3670.
3. BRIS (PT Bank BRIsyariah Tbk.)
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 324-328, dengan target harga secara bertahap di level 340 dan 412. Support: 320 & 300.
4. INTP (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area 18625 – 18900, dengan target harga secara bertahap di level 19125, 21250, 23375 dan 25500. Support: 18625 & 17000.
5. LPKR (PT Lippo Karawaci Tbk.)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 230 – 238, dengan target harga secara bertahap di 242, 258, 292 dan 328. Support: 230 & 222.
6. UNTR (PT United Tractors Tbk.)
Pergerakan harga saham telah menyentuh garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 21000 – 21300, dengan target harga secara bertahap di 21400, 21850, 23775, 25700 dan 27625. Support: 20825 & 19925.
7. WEGE (PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.)
Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi terbatas pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada area level 334 - 340, dengan target harga di level 316. Resistance: 364.
Analis dari Reliance Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, MACD dan RSI menunjukkan sinyal positif. "Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujar Nafan di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Sementara itu sebelumnya data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan pertama bulan Januari 2020, memperlihatkan tren IHSG sedikit menyusut 0,09% menjadi 6.323,466 dari 6.329,314 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Selanjutnya untuk nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga mengalami sedikit lebih rendah 0,08% ke posisi Rp7.293,145 triliun dari Rp7.299,283 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga ditutup berubah sebesar 27,56% menjadi 9,476 miliar unit saham dari 13,081 miliar unit pada pekan sebelumnya.
Sedangkan secara rata-rata nilai transaksi mengalami pelemahan sebesar 17,36% menjadi Rp7,100 triliun dari Rp8,591 triliun. Namun untuk rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 0,93% dari 405.205 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya menjadi 408.984 ribu kali transaksi.
Investor asing pada pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp773,73 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 sendiri, tercatat beli bersih asing sebesar Rp943,75 miliar. Perdagangan Saham di BEI tahun 2019 ditutup dengan semangat dan optimisme untuk kemajuan Pasar Modal Indonesia pada tahun 2020.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor pada perdagangan awal pekan hari ini, antara lain sebagai berikut :
1. ADRO (PT Adaro Energy Tbk.)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 1425-1465, dengan target harga secara bertahap di level 1580, 1645, 1700 dan 1930. Support: 1370.
2. AKRA (PT AKR Corporindo Tbk.)
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20 dan 60 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 3780-3800, dengan target harga secara bertahap di level 3990 dan 4870. Support: 3670.
3. BRIS (PT Bank BRIsyariah Tbk.)
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 324-328, dengan target harga secara bertahap di level 340 dan 412. Support: 320 & 300.
4. INTP (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area 18625 – 18900, dengan target harga secara bertahap di level 19125, 21250, 23375 dan 25500. Support: 18625 & 17000.
5. LPKR (PT Lippo Karawaci Tbk.)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 230 – 238, dengan target harga secara bertahap di 242, 258, 292 dan 328. Support: 230 & 222.
6. UNTR (PT United Tractors Tbk.)
Pergerakan harga saham telah menyentuh garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 21000 – 21300, dengan target harga secara bertahap di 21400, 21850, 23775, 25700 dan 27625. Support: 20825 & 19925.
7. WEGE (PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.)
Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi terbatas pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada area level 334 - 340, dengan target harga di level 316. Resistance: 364.
(akr)