Menteri Erick Bakal Bentuk Holding BUMN Manufaktur
Selasa, 07 Januari 2020 - 17:01 WIB
Menteri Erick Bakal Bentuk Holding BUMN Manufaktur
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal terus mendorong sinergi antarperusahaan pelat merah. Salah satunya melalui pembentukan holding untuk BUMN sektor manufaktur.
Direktur Utama PT Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan, Erick telah membentuk kluster BUMN yang bergerak di industri manufaktur. Kluster itu terdiri dari enam BUMN yakni PT Barata Indonesia, Boma Bisma Indra (BBI), Dok Perkapalan Surabaya (DPS), Dok Kodja Bahari (DKB), Industri Kereta Api (Inka), dan Industri Kapal Indonesia (IKI).
"Macam-macam seperti kapal, turbin, alat berat, heavy industry-lah namanya. Sekalian penyehatan dan konsolidasi, Sabang sampai Ambon. Mulai dari Sabang, Ambon, Makassar, Bitung, Manado. Ada di 17 lokasi," ujar Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Dia melanjutkan, keenam perusahaan ini saling bersinergi dalam produksi-produksi seperti pembuatan kapal laut, pemeliharaan, mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, lalu pembangkit untuk PLN.
"Tahapannya kita mengonsolidasikan operasi terlebih dahulu, pemeliharaan, kemudian kita juga mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, pembangunan pembangkit untuk PLN," jelasnya.
Dia mengatakan, holding BUMN industri manufaktur diharapkan dapat terealisasi tahun ini. "Ini terkait skala bisnis, efisiensi, saling tukar orang, chains of technology-nya juga lebih cepat. Tahun ini sudah harus bisa," tegasnya.
Direktur Utama PT Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan, Erick telah membentuk kluster BUMN yang bergerak di industri manufaktur. Kluster itu terdiri dari enam BUMN yakni PT Barata Indonesia, Boma Bisma Indra (BBI), Dok Perkapalan Surabaya (DPS), Dok Kodja Bahari (DKB), Industri Kereta Api (Inka), dan Industri Kapal Indonesia (IKI).
"Macam-macam seperti kapal, turbin, alat berat, heavy industry-lah namanya. Sekalian penyehatan dan konsolidasi, Sabang sampai Ambon. Mulai dari Sabang, Ambon, Makassar, Bitung, Manado. Ada di 17 lokasi," ujar Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Dia melanjutkan, keenam perusahaan ini saling bersinergi dalam produksi-produksi seperti pembuatan kapal laut, pemeliharaan, mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, lalu pembangkit untuk PLN.
"Tahapannya kita mengonsolidasikan operasi terlebih dahulu, pemeliharaan, kemudian kita juga mendukung Pertamina untuk percepatan pembangunan kilang, pembangunan pembangkit untuk PLN," jelasnya.
Dia mengatakan, holding BUMN industri manufaktur diharapkan dapat terealisasi tahun ini. "Ini terkait skala bisnis, efisiensi, saling tukar orang, chains of technology-nya juga lebih cepat. Tahun ini sudah harus bisa," tegasnya.
(fjo)
