Luhut: Kita Harus Berkawan untuk Membangun Indonesia

Minggu, 12 Januari 2020 - 17:08 WIB
Luhut: Kita Harus Berkawan...
Luhut: Kita Harus Berkawan untuk Membangun Indonesia
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan semua pihak di Indonesia harus berkawan dengan negara lain untuk membangun Indonesia. Sehingga investor asing mau menanamkan modalnya di negeri ini.

Dengan adanya investasi yang masuk maka pembangunan berjalan baik dan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Luhut mengatakan kebijakan berkawan dengan setiap negara bukan hanya dirasakan dan bermanfaat untuk saat ini, juga akan dirasakan oleh generasi mendatang.

"Kita membuat keputusan dan kebijakan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi untuk anak dan cucu kita. Kita harus bangun perkawanan untuk membangun Indonesia," ujar Luhut dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Minggu (12/1/2020).

Menurut Luhut, dengan sikap perkawanan dengan negara lain dan potensi ekonomi Indonesia, ini akan membuat pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik lagi. Dan investor akan meningkatkan nilai tambah di Indonesia, terutama di bidang litium dan nikel.

"Sebenarnya biaya untuk industri lithium battery di Indonesia relatif rendah dibanding negara lain. Kami berharap dengan value chain lithium battery, kita bisa menguasai semua sektor," tambahnya.

Selain itu, Luhut juga menegaskan agar implementasi biodiesel harus dipersiapkan lebih dini. Hal itu didukung oleh pengurangan impor energi yang sudah diberlakukan dari tahun 2019.

"Karena seharusnya kita sudah mandiri, sudah akan dibentuk task force untuk carbon credit. Karena seharusnya Indonesia bisa menjadi leader karena paling banyak ada di kita," jelas Menko Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menceritakan tentang diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Afrika, dengan merumuskan skema pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang matang dan terukur serta penguatan posisi, peran, dan kewenangan Indonesia. Memperluas akses pasar dan diversifikasi produk ekspor melalui pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan negara-negara atau organisasi regional di Afrika.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6609 seconds (0.1#10.140)