Bukan Saham Gorengan Penyebab Bursa Melemah Tapi AS-Iran
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan pelemahan IHSG dalam sepekan ini dikarenakan faktor eksternal. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Laksono Widodo, menerangkan pelemahan pasar modal Indonesia disebabkan investor asing yang khawatir mengenai perang Amerika Serikat dengan Iran.
"Investor khawatir apakah konflik AS dan Iran menimbulkan dampak langsung terhadap mereka. Karena mereka akan lebih terdampak dari kejadian-kejadian di dunia, seperti ketegangan di Timur Tengah, seperti AS dengan Iran," ujar Laksono dalam keterangan resmi, Minggu (12/1/2020).
Laksono menampik pelemahan bursa karena isu saham gorengan. "Investor asing tak terpengaruh oleh isu saham-saham berkualitas rendah atau saham gorengan yang dibeli oleh asuransi Jiwasraya," sambungnya.
Karena, terang dia, investor asing lebih fokus pada saham-saham besar seperti IDX 40, saham unggulan LQ 45 dan IDX 30.
"Fokus lebih kepada ekonomi domestik dan risiko global secara keseluruhan," jelasnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mengalami pelemahan sebesar 0,77% menjadi 6.274,941 dari 6.323,466 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Kemudian nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga turun 0,74% menjadi Rp7.238,817 triliun dari Rp7.293,145 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu.
Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 7,49% menjadi 439.613 ribu kali transaksi dari 408.984 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Untuk rata-rata volume transaksi harian mengalami pelemahan sebesar 18,36% menjadi 7.736 miliar unit saham dari 9.476 miliar unit pada pekan sebelumnya.
"Investor khawatir apakah konflik AS dan Iran menimbulkan dampak langsung terhadap mereka. Karena mereka akan lebih terdampak dari kejadian-kejadian di dunia, seperti ketegangan di Timur Tengah, seperti AS dengan Iran," ujar Laksono dalam keterangan resmi, Minggu (12/1/2020).
Laksono menampik pelemahan bursa karena isu saham gorengan. "Investor asing tak terpengaruh oleh isu saham-saham berkualitas rendah atau saham gorengan yang dibeli oleh asuransi Jiwasraya," sambungnya.
Karena, terang dia, investor asing lebih fokus pada saham-saham besar seperti IDX 40, saham unggulan LQ 45 dan IDX 30.
"Fokus lebih kepada ekonomi domestik dan risiko global secara keseluruhan," jelasnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini mengalami pelemahan sebesar 0,77% menjadi 6.274,941 dari 6.323,466 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Kemudian nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga turun 0,74% menjadi Rp7.238,817 triliun dari Rp7.293,145 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu.
Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 7,49% menjadi 439.613 ribu kali transaksi dari 408.984 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Untuk rata-rata volume transaksi harian mengalami pelemahan sebesar 18,36% menjadi 7.736 miliar unit saham dari 9.476 miliar unit pada pekan sebelumnya.
(ven)