Kerjasama dengan UEA, Deal Tercepat dalam Sejarah Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan perjanjian kerjasama Indonesia dengan Uni Emirat Arab, yang dihasilkan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) adalah kerjasama tercepat yang pernah dilakukan Indonesia.
"Seperti yang disampaikan Presiden, kerjasama ini hanya dalam waktu enam bulan. Dan ini adalah deal terbesar, mungkin dalam sejarah Indonesia. Ada satu yang sedang difinalisasi oleh Menteri BUMN yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF). Yang masuk ke dalam proyek SWF ini adalah UEA, Softbank, IDFC dari Amerika Serikat dan tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang ikut bergabung," kata Luhut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Luhut menyampaikan pada bulan depan, MBZ, Masayoshi Son dan Adam Bohler dari IDFC akan bertemu lagi untuk pembicaraan finalisasi SWF bersama Menteri BUMN.
"Pak Erick bersama mereka akan membicarakan hal yang menyangkut hukum dan undang-undangnya agar lebih matang lagi. Kedua belah pihak akan membawa ahli hukumnya untuk mengevaluasinya. Mereka menekankan Indonesia tetap yang menjadi leader dalam proyek SWF. Semua pihak terlibat, pak Erick, pak Airlangga, dan saya ditunjuk sebagai koordinator tetapi ini sebenarnya adalah kerja bersama, kerja tim. Kerjasama tim ini juga yang membuat kita bisa mewujudkannya hanya dalam waktu enam bulan," kata Menko Luhut.
Menteri Energi dan Industri Persatuan Emirat Arab, Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei, menurut Menko Luhut juga berperan besar dalam suksesnya kesepakatan ini.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Menko Luhut, Pangeran MBZ juga menawarkan kerjasama dalam pendidikan bagi para ulama, dan kerjasama di bidang teknologi.
"Selama ini, menurutnya kita hanya melihat ke Barat, inilah saatnya kita melihat dan bekerjasama dengan Timur," tandasnya.
"Seperti yang disampaikan Presiden, kerjasama ini hanya dalam waktu enam bulan. Dan ini adalah deal terbesar, mungkin dalam sejarah Indonesia. Ada satu yang sedang difinalisasi oleh Menteri BUMN yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF). Yang masuk ke dalam proyek SWF ini adalah UEA, Softbank, IDFC dari Amerika Serikat dan tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang ikut bergabung," kata Luhut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Luhut menyampaikan pada bulan depan, MBZ, Masayoshi Son dan Adam Bohler dari IDFC akan bertemu lagi untuk pembicaraan finalisasi SWF bersama Menteri BUMN.
"Pak Erick bersama mereka akan membicarakan hal yang menyangkut hukum dan undang-undangnya agar lebih matang lagi. Kedua belah pihak akan membawa ahli hukumnya untuk mengevaluasinya. Mereka menekankan Indonesia tetap yang menjadi leader dalam proyek SWF. Semua pihak terlibat, pak Erick, pak Airlangga, dan saya ditunjuk sebagai koordinator tetapi ini sebenarnya adalah kerja bersama, kerja tim. Kerjasama tim ini juga yang membuat kita bisa mewujudkannya hanya dalam waktu enam bulan," kata Menko Luhut.
Menteri Energi dan Industri Persatuan Emirat Arab, Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei, menurut Menko Luhut juga berperan besar dalam suksesnya kesepakatan ini.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Menko Luhut, Pangeran MBZ juga menawarkan kerjasama dalam pendidikan bagi para ulama, dan kerjasama di bidang teknologi.
"Selama ini, menurutnya kita hanya melihat ke Barat, inilah saatnya kita melihat dan bekerjasama dengan Timur," tandasnya.
(ven)