Kesepakatan AS-China Kuatkan Mata Uang Asia, Rupiah Jadi Raja
A
A
A
JAKARTA - Penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama Amerika Serikat dan China, yang akan dilaukan Rabu pekan ini, mengangkat mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat.
Data Bloomberg, rupiah perkasa 99 poin atau 0,72% ke level Rp13.672 per USD, berbanding penutupan Jumat akhir pekan lalu di Rp13.771 per USD. Senin ini, rupiah bergerak di Rp13.672-Rp13.744 per USD.
Rupiah pun menjadi mata uang paling kuat di kawasan Asia pada Senin ini. Disusul dengan won Koera Selatan bertambah 0,45%, yuan China naik 0,40%, ringgit Malaysia naik 0,33%, peso Filipina menguat 0,32%, dolar Taiwan terapresiasi 0,24%, dan rupee India menguat 0,12%.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah melaju kencang 141 poin atau 1,02% menjadi Rp13.670 per USD, setelah Jumat pekan lalu berada di Rp13.811 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.670-Rp13.811 per USD.
Perjanian fase pertama AS dan China, yang akan ditandatangani di Gedung Putih pada hari Rabu 15 Januari, menandai langkah pertama untuk mengakhiri sengketa perdagangan selama 18 bulan yang merusak antara dua ekonomi terbesar dunia.
Kenaikan mata uang Asia ini juga seiring memudarnya kekhawatiran konflik di Timur Tengah, meski ketegangan masih berlangsung dan berpusat di Iran. Namun secara keseluruhan situasi Timur Tengah kondusif dan kesepakatan AS-China telah membuat investor menurunkan selera dari mata uang safe haven dan emas.
Melansir dari CNBC, Senin (13/1/2020), indeks USD terhadap enam mata uang utama, berada di level 97, setelah sebelumnya menyentuh level 97,371.
Data Bloomberg, rupiah perkasa 99 poin atau 0,72% ke level Rp13.672 per USD, berbanding penutupan Jumat akhir pekan lalu di Rp13.771 per USD. Senin ini, rupiah bergerak di Rp13.672-Rp13.744 per USD.
Rupiah pun menjadi mata uang paling kuat di kawasan Asia pada Senin ini. Disusul dengan won Koera Selatan bertambah 0,45%, yuan China naik 0,40%, ringgit Malaysia naik 0,33%, peso Filipina menguat 0,32%, dolar Taiwan terapresiasi 0,24%, dan rupee India menguat 0,12%.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah melaju kencang 141 poin atau 1,02% menjadi Rp13.670 per USD, setelah Jumat pekan lalu berada di Rp13.811 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.670-Rp13.811 per USD.
Perjanian fase pertama AS dan China, yang akan ditandatangani di Gedung Putih pada hari Rabu 15 Januari, menandai langkah pertama untuk mengakhiri sengketa perdagangan selama 18 bulan yang merusak antara dua ekonomi terbesar dunia.
Kenaikan mata uang Asia ini juga seiring memudarnya kekhawatiran konflik di Timur Tengah, meski ketegangan masih berlangsung dan berpusat di Iran. Namun secara keseluruhan situasi Timur Tengah kondusif dan kesepakatan AS-China telah membuat investor menurunkan selera dari mata uang safe haven dan emas.
Melansir dari CNBC, Senin (13/1/2020), indeks USD terhadap enam mata uang utama, berada di level 97, setelah sebelumnya menyentuh level 97,371.
(ven)