Rupiah Sore Ini Ditutup Lesu ke Rp15.717 per Dolar AS

Selasa, 19 Maret 2024 - 16:12 WIB
loading...
Rupiah Sore Ini Ditutup...
Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah pada perdagangan Selasa 19 Maret 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah 27 poin ke level Rp15.717 per dolar AS setelah sebelumnya sempat ke level Rp15.690 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS menguat karena pasar kini memperkirakan kurang dari tiga pemotongan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun 2024 turun dari hampir dua kali lipat dibandingkan awal tahun ini.

"Kontrak berjangka menunjukkan sekitar 51% kemungkinan penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni, juga turun tajam dari ekspektasi sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (19/3/2024).



Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik ke level tertinggi tiga minggu di 4,348%. Kenaikan ini menambah kekuatan dolar karena pasar memperkirakan suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Fokus pada hari Rabu ini adalah apakah para pembuat kebijakan Fed akan mengubah proyeksi mereka, atau melakukan dot plot, terhadap perekonomian dan penurunan suku bunga untuk tahun ini dan dua tahun mendatang. The Fed pada bulan Desember memproyeksikan pelonggaran sebesar 75 basis poin pada tahun 2024.

Selain itu, BOJ menaikkan suku bunga sebesar 0,1%, membawa mereka ke wilayah netral setelah hampir satu dekade menerapkan suku bunga negatif. Bank juga mengisyaratkan diakhirinya pengendalian kurva imbal hasil dan kebijakan pembelian aset.

Namun bank sentral juga mengatakan bahwa ketidakpastian terhadap perekonomian Jepang akan membuat kondisi moneter tetap akomodatif untuk saat ini. Kenaikan suku bunga pada hari Selasa, meskipun bersejarah, juga hanya menandai sedikit pergerakan menjauh dari sikap ultra-dovishnya.

Dari sentimen domestik, Lembaga Pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat atau rating kredit Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stabil. Keputusan ini dinilai mencerminkan kesuksesan Indonesia dalam mencapai konsolidasi fiskal yang cepat dan didukung oleh pertumbuhan pendapatan solid.

Didukung pula oleh kebijakan yang terkalibrasi dengan baik. Lalu stabilitas ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil pasca pemulihan dari pandemi. Fitch menilai Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang positif dalam jangka menengah. Didukung oleh stabilitas ekonomi dan rasio utang pemerintah yang relatif rendah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2660 seconds (0.1#10.140)