Pantau Dampak Penguatan Rupiah, Sri Mulyani Soroti CAD
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, penguatan rupiah masih harus dilihat dari sisi dalam negeri yakni defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih terus menghantui. Semua faktor itu dinilai akan terus dipantau untuk juga melihat perkembangan dari pengelolaan APBN selama satu tahun ini terutama ke penerimaan negara.
"Jadi akan kita lihat dalam 1 tahun ya perkembangannya dan pengaruhnya ke APBN kan nggak dalam sehari. Kita juga masih waspada karena CAD kita masih ada," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Di sisi lain untuk kondisi eksternal, misalnya hasil dari perjanjian China dan AS serta suku bunga yang akan berdampak baik bagi aliran modal asing masuk (inflow). Namun Menkeu mengungkapkan, bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terus terjadi pekan ini belum mempengaruhi APBN terutama penerimaan migas.
"Ya kan kita masih lihat satu tahun ini biasa dinamika nilai tukar kita akan terus hitung berdasarkan dari ekonomi dalam negeri dan global," ujarnya.
Sementara menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pada hari ini perkasa ke level Rp13.654 per USD untuk bertahan pada zona hijau. Sebelumnya mata uang Garuda bertengger di Rp13.708/USD yang cenderung berada dalam jalur penguatan.
"Jadi akan kita lihat dalam 1 tahun ya perkembangannya dan pengaruhnya ke APBN kan nggak dalam sehari. Kita juga masih waspada karena CAD kita masih ada," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Di sisi lain untuk kondisi eksternal, misalnya hasil dari perjanjian China dan AS serta suku bunga yang akan berdampak baik bagi aliran modal asing masuk (inflow). Namun Menkeu mengungkapkan, bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terus terjadi pekan ini belum mempengaruhi APBN terutama penerimaan migas.
"Ya kan kita masih lihat satu tahun ini biasa dinamika nilai tukar kita akan terus hitung berdasarkan dari ekonomi dalam negeri dan global," ujarnya.
Sementara menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pada hari ini perkasa ke level Rp13.654 per USD untuk bertahan pada zona hijau. Sebelumnya mata uang Garuda bertengger di Rp13.708/USD yang cenderung berada dalam jalur penguatan.
(akr)