Defisit Neraca Dagang Sedikit Membaik, BI Terus Perkuat Ketahanan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan neraca perdagangan pada Desember 2019 dan keseluruhan tahun 2019 positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Pasalnya, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2019 mencatat defisit USD0,03 miliar atau menurun signifikan dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar USD1,39 miliar dolar.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," ujar Direktur Eksekutif Bank Indonesia Onny Widjarnako di Jakarta, Rabu (15/1/2020)
Dia menambahkan, perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor nonmigas untuk seluruh jenis barang dan disertai oleh kinerja ekspor nonmigas yang membaik. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas menurun ditopang oleh peningkatan ekspor migas di tengah kinerja impor migas yang stabil.
"Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2019 mencatat defisit sebesar USD3,20 miliar lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya sebesar 8,70 miliar dolar AS," katanya.
Kondisi tersebut ditopang oleh penurunan kinerja impor didukung oleh kebijakan substitusi impor di tengah kinerja ekspor yang belum kuat seiring dengan perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," ujar Direktur Eksekutif Bank Indonesia Onny Widjarnako di Jakarta, Rabu (15/1/2020)
Dia menambahkan, perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor nonmigas untuk seluruh jenis barang dan disertai oleh kinerja ekspor nonmigas yang membaik. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas menurun ditopang oleh peningkatan ekspor migas di tengah kinerja impor migas yang stabil.
"Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2019 mencatat defisit sebesar USD3,20 miliar lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya sebesar 8,70 miliar dolar AS," katanya.
Kondisi tersebut ditopang oleh penurunan kinerja impor didukung oleh kebijakan substitusi impor di tengah kinerja ekspor yang belum kuat seiring dengan perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas.
(akr)