Wamenkeu: Pelemahan Cerminkan Kondisi Psikologis Pasar
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara buka suara soal pelemahan harga saham di pasar modal. Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurutnya merupakan cerminan kondisi psikologis investor saham dalam merespons gejolak global terkait wabah virus corona.
Tak hanya di Indonesia, virus corona yang saat ini telah menyebar ke beberapa negara juga mempengaruhi bursa saham dunia. "Stock market lebih karena masalah kekhawatiran, confidence, psikologis pasar, ya memang dia bergerak terus tiap detik tiap saat," ujar Suahasil saat ditemui di gedung DPR Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Menurutnya, dampak virus corona ke pasar saham bergantung pada perkembangan informasi yang beredar. Dengan berkembangnya penyebaran virus ini, gerak aktifitas perekonomian dunia pun ikut berkurang.
"Kalau sekarang adalah bahwa ada faktor virus yang akan memengaruhi berapa besarnya pertumbuhan nantinya, gerak ekonomi dunia akan berkurang, pertumbuhan akan turun, itu membuat antisipasi ekspektasi ke depan," tuturnya.
Intinya, kata Suahasil, virus corona mempengaruhi perkiraan atau ekspektasi investor. "Ternyata di beberapa belahan dunia lain kan mulai kelihatan. Kalau ini menyebar lebih cepat, pertumbuhan ekonominya lebih rendah," ujarnya.
Suahasil menambahkan, pertumbuhan ekonomi dunia saling berkaitan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dunia yang menunjukkan penurunan cukup drastis menjadi fokus pemerintah. Sebab, hal itu menjadi bagian dari dinamika global yang yang akan berdampak ke Indonesia.
"Negara maju pertumbuhannya lebih rendah. Permintaan ke Indonesia menurun, akhirnya ekspor kita menurun," jelasnya.
Tak hanya di Indonesia, virus corona yang saat ini telah menyebar ke beberapa negara juga mempengaruhi bursa saham dunia. "Stock market lebih karena masalah kekhawatiran, confidence, psikologis pasar, ya memang dia bergerak terus tiap detik tiap saat," ujar Suahasil saat ditemui di gedung DPR Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Menurutnya, dampak virus corona ke pasar saham bergantung pada perkembangan informasi yang beredar. Dengan berkembangnya penyebaran virus ini, gerak aktifitas perekonomian dunia pun ikut berkurang.
"Kalau sekarang adalah bahwa ada faktor virus yang akan memengaruhi berapa besarnya pertumbuhan nantinya, gerak ekonomi dunia akan berkurang, pertumbuhan akan turun, itu membuat antisipasi ekspektasi ke depan," tuturnya.
Intinya, kata Suahasil, virus corona mempengaruhi perkiraan atau ekspektasi investor. "Ternyata di beberapa belahan dunia lain kan mulai kelihatan. Kalau ini menyebar lebih cepat, pertumbuhan ekonominya lebih rendah," ujarnya.
Suahasil menambahkan, pertumbuhan ekonomi dunia saling berkaitan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dunia yang menunjukkan penurunan cukup drastis menjadi fokus pemerintah. Sebab, hal itu menjadi bagian dari dinamika global yang yang akan berdampak ke Indonesia.
"Negara maju pertumbuhannya lebih rendah. Permintaan ke Indonesia menurun, akhirnya ekspor kita menurun," jelasnya.
(fjo)