Pasar Modal Kita Kerap Dipengaruhi Bursa Regional

Kamis, 04 Maret 2021 - 16:16 WIB
loading...
Pasar Modal Kita Kerap...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Praktisi pasar modal Vicella Tjin mengatakan bahwa pada trennya, jika pasar regional memerah, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga akan ikut terbawa arus.

Terlebih, imbal hasil obligasi bertenor AS sedang naik turun yang mengakibatkan Wall Street terombang-ambing. Sebelumnya, indeks dolar AS sempat menguat, yang berimbas pada menurunnya harga komoditas. ( Baca juga:IHSG Berakhir Ambruk 1,3% Melengkapi Keterpurukan Sepanjang Hari Ini )

"Market kita kan cukup terpengaruh oleh harga komoditas, karena kita punya banyak ekspor komoditas. Jadi hari ini, kemungkinan indeks kita akan memerah seperti yang lain di pembukaan mengikuti sebagian besar bursa Asia lain dan global," ujar Vicella dalam IDX Channel Market Opening Live di Jakarta, Kamis(4/3/2021).

Situasi naik turun imbal hasil obligasi AS ini dinilai meresahkan. Jika EoD naik, maka dana-dana yang ada nanti akan kembali ke AS. "Otomatis ini akan mempengaruhi dana-dana ke emerging market dan tempat-tempat lainnya," tambah Vicella.

Dia juga mengatakan, jika dilihat, ada pertumbuhan ritel yang cukup lumayan. Ketika asing menjual, ada investor domestik yang membeli. "Tidak seperti tahun 2008 yang porsi asing masih banyak, sekarang ini boleh dibilang kita sudah cukup menyamai investor asing. Kalaupun investor asing keluar, dampaknya tidak se-signifikan dulu," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa hingga akhir Maret ini adalah momen dirilisnya laporan keuangan tahun 2020. Laporan-laporan ini tentunya mixed, ada yang menguat, dan ada yang melemah. "Kita harus menunggu laporan keuangan keluar semua, baru kita bisa lihat lebih jelas gambaran tahun ini. Polanya jika laporan keuangan belum dirilis, tren IHSG masih konsolidasi," ucap Vicella. ( Baca juga:Dianggap Kurang Bukti, Bareskrim Tolak Laporan Marzuki Alie ke AHY )

Jika laporan keuangan positif, maka IHSG bisa berada di posisi 6.500-6.600. Dia pun menyoroti saham sektor konsumer jika laporan keuangan nantinya ke arah positif. "Kita harus lihat lagi nanti peluang dari laporan keuangannya seperti apa," pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1182 seconds (0.1#10.140)