Virus Corona Hantui Investor, Wall Street Cetak Pekan Terburuk Dalam Enam Bulan

Sabtu, 01 Februari 2020 - 09:17 WIB
Virus Corona Hantui Investor, Wall Street Cetak Pekan Terburuk Dalam Enam Bulan
Virus Corona Hantui Investor, Wall Street Cetak Pekan Terburuk Dalam Enam Bulan
A A A
NEW YORK - Wall Street jatuh lebih dari 1,5% pada akhir perdagangan, Jumat waktu setempat untuk mencetak pekan terburuk dalam enam bulan. Kejatuhan bursa saham AS di tengah wabah virus corona yang menghantui investor, lantaran ditakutkan menggerus ekonomi dunia.

Sentimen lain datang dari melambatnya data ekonomi AS, serta bercampur dengan musim laporan pendapatan perusahaan untuk kemudian didorong tentang keprihatinan pertumbuhan global. Setelah mengalami penurunan terbesar dalam satu hari secara persentase sejak 2 Oktober, S&P 500 merosot lebih dari 3% dari penutupan sebelumnya.

Hal ini ketika pelaku bisnis tengah berjuang dengan masalah pasokan usai dihantam wabah virus corona yang telah menewaskan 213 orang di China dan telah dinyatakan sebagai darurat global oleh WHO. Pusat Pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) mengatakan telah mengeluarkan perintah karantina untuk semua orang Amerika Serikat yang dipulangkan dari Cina ke pangkalan udara di California.

Saham Delta Air Lines Inc (DAL. N) kehilangan 2,38% dan American Airlines Group Inc (AAL. O) jatuh 3,17% setelah perusahaan mengatakan mereka akan menangguhkan semua penerbangan ke daratan China. Para ekonom khawatir bahwa virus corona bisa berdampak lebih besar daripada sindrom pernapasan akut parah (SARS), yang menewaskan sekitar 800 orang antara 2002 dan 2003.

Dengan perkiraan hal itu berdampak kerugian bagi perekonomian global mencapai USD33 miliar, saat kontribusi China terhadap ekonomi dunia sangat besar. Sementara data AS menunjukkan belanja konsumen terus meningkat pada bulan Desember sementara keuntungan upah menunjukkan pertumbuhan moderat dalam konsumsi di tengah kontrak investasi bisnis yang menambah masalah bagi pertumbuhan.

Selain itu, laporan tentang manufaktur di Midwest tertekan hingga menyentuh poisisi terendah empat tahun di Januari. Di sisi lain saham Amazon.com Inc (AMZN. O) memperlihatkan titik terang dengan lonjakan 7,38% yang melebihi ekspektasi. Hal itu mendorong kembali perusahaan ke dalam klub perusahaan dengan nilai kapitalisasi USD1 Triliun.

Keuntungan yang dicetak Amazon membantu indeks discretionary konsumen. SPLRCD naik 0,82% untuk menjadi satu-satunya sektor yang berada dalam sisi positif. Sektor Energi jadi pemain terburuk usai jatuh 3,18%. Perusahaan minyak Exxon Mobil Corp (XOM. N) dan Chevron Corp (CVX. N) menjadi beban utama yang menyeret sektor ketika masing-masing ambruk lebih dari 4% setelah hasil yang mengecewakan.

Dow Jones Industrial Average tercatat turun 603,41 poin atau 2,09% menjadi 28.256,03. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 58,14 poin atau 1,77% ke level 3.225,52 dan komposit NASDAQ merosot sangat dalam hingga 148,00 poin yang setara 1,59% untuk bertengger di 9.150,94.

Selama seminggu, Dow turun 2,5%, S&P kehilangan 2,1% dan NASDAQ menurun 1,8%. Baik Dow dan S&P 500 memiliki kinerja mingguan terburuk sejak awal Agustus. Untuk bulan ini, Dow tercatat mengalami kerugian hingga 1%, S&P tergelincir 0,2% dan NASDAQ naik 2%.

Sementara saham Visa Inc (V. N) jatuh 4,44% setelah taksiran pendapatan triwulanan lebih rendah dan jaringan pembayaran tersebut memperingatkan insentif yang berkurang tahun ini. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 9.03 miliar saham yang diperdagangkan atau meningkat dibandingkan dengan rata-rata 7,61 miliar selama 20 sesi terakhir.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3554 seconds (0.1#10.140)