Corona Bikin Kunjungan Wisman Lesu, Pemerintah Pacu Pergerakan Wisnus

Selasa, 04 Februari 2020 - 21:55 WIB
Corona Bikin Kunjungan Wisman Lesu, Pemerintah Pacu Pergerakan Wisnus
Corona Bikin Kunjungan Wisman Lesu, Pemerintah Pacu Pergerakan Wisnus
A A A
BOGOR - Adanya virus corona dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dipastikan akan berdampak pada berkurangnya wisatawan mancanegara (wisman) dari China. Untuk itu, pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya antisipasi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, langkah yang akan dilakukan adalah menggalakan wisatawan nusantara (wisnus) untuk berwisata di dalam negeri.

“Ini karena dua hal. Pertama, karena kalau traveling (ke luar negeri) pasti ada potensi virus coronanya juga, jadi untuk mengurangi risiko itulah. Kedua, yang paling penting adalah menghidupi pariwisata Indonesia sendiri. Itu hal yang paling cepat bisa kita lakukan,” ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (4/2/2020).

Langkah lain yang akan coba ditempuh adalah dengan melobi maskapai penerbangan yang untuk sementara waktu ini menghentikan rute penerbangannya ke China. Dalam hal ini pemerintah akan menawarkan kerjasama agar mereka mengubah tujuannya dari China ke Indonesia.

“Kita akan coba berdiskusi dengan maskapai-maskapai tersebut. Saya bersama Menteri Perhubungan akan bertemu dengan sekitar 30-an maskapai yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia. Sehingga tetap bisa membantu pariwisata di Indonesia,” ungkapnya.

Dia mengakui bahwa kerjasama penerbangan ini tidaklah mudah. Namun, hal ini akan tetap dicoba agar dampak virus corona terhadap industri pariwisata dapat diminimalisir.

“Jadi itu hal yang penting. Memang tidak mudah. Mengganti rute penerbangan kan nggak kayak naik mobil mengubah haluan. Prosedurnya panjang. Tapi, kita akan melakukan usaha tersebut,” ujarnya.

Dia pun akan lebih menggenjot pemasaran dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara digital. “Sekarang ini tidak bisa menunda melakukan pemasaran di negara-negara yang kira-kira punya potensi wisatawannya ke Indonesia,” ungkapnya.

Negara yang menjadi target pemasaran antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat dan Kanada. Sementara daerah yang akan dipromosikan adalah Bali disamping juga daerah-daerah lain. “(Daerah tujuan turis China) yang paling gede sekarang ini Bali, Sulawesi Utara dan Bintan,” ungkapnya.

Wishnutama berharap pemasaran di negara-negara lain dapat menutupi kekurangan turis dari China. Meskipun diakuinya hal ini cukup berat tapi lumayan bisa menambah turis.

“Tetapi kan seperti kita ketahui wisatawan dari China dalam masa setahun ada 2 juta. Kalau dihitung dari segi devisa karena belanja turisnya USD1.400 per turis per kedatangan kan berarti hampir USD4 miliar dari China saja. Jadi, memang ini sebuah tantangan yang cukup berat buat pariwisata. Tentu sekali lagi yang menjadi prioritas utama adalah melindungi kesehatan bangsa Indonesia,” katanya.

Dia pun mengakui bahwa adanya virus corona tidak saja berdampak pada penurunan wisatawan China tapi juga negara lain. Pasalnya secara psikologis, turis dari negara lain juga akan menunda untuk bepergian mengingat wabah virus corona telah meluas ke banyak negara.

“Ini adalah masa-masa yang paling krusial, Februari, Maret, April. Kenapa? Ini masa-masa orang untuk melakukan booking untuk liburan musim panas,” ungkapnya.

Sementara itu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan mendorong penerbangan ke destinasi wisata seperti Bali, Kepri, Batam, Bintan, atau Manado. Salah satunya dengan pemberian tarif khusus.

“Pemerintah akan dorong MICE dalam negeri baik dari kementerian untuk digelar di daerah wisata agar domestic tourism akan naik,” pungkasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6347 seconds (0.1#10.140)