Cegah Virus Corona, Bandara Soetta Resmi Tutup 16 Rute Penerbangan ke China

Rabu, 05 Februari 2020 - 11:12 WIB
Cegah Virus Corona, Bandara Soetta Resmi Tutup 16 Rute Penerbangan ke China
Cegah Virus Corona, Bandara Soetta Resmi Tutup 16 Rute Penerbangan ke China
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melakukan segala upaya mencegah virus corona dari China untuk menyebar ke Tanah Air. Diantaranya dengan mencegah sejak di pintu masuk alias bandara. Salah satu gerbang Indonesia itu, Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (5/2/2020) secara resmi menutup 16 rute penerbangan dari dan ke China.

PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta mengatakan keputusan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

"Kami telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk maskapai yang melayani penerbangan rute Jakarta-China dan sebaliknya. Kami harapkan penghentian penerbangan sementara waktu ini dapat dipahami oleh seluruh pihak," ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Selain menghentikan sementara, PT Angkasa Pura II juga melakukan upaya lainnya untuk mencegah wabah virus corona. Diantarnya dengan mengoperasikan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung yang datang.

"Di Bandara Soekarno-Hatta telah kami operasikan thermal scanner, dan melakukan surveillance syndrome untuk mengidentifikasi apabila ada penumpang pesawat yang terjangkit virus corona," ujar Muhammad Awaluddin.

Adapun 16 izin rute penerbangan yang dihentikan sementara dari Bandara Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya, adalah kota tujuan Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao'an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.

Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute tersebut sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu.

Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express.

"Ada sekitar 16-20 slot penerbangan per hari yang idle karena penerbangan dari dan ke China ditutup sementara, di mana ini menjadi peluang baru bagi Soekarno-Hatta untuk dapat memperluas konektivitas penerbangan ke negara lain atau memaksimalkan rute yang telah ada saat ini," ujar Muhammad Awaluddin.

Pasar yang bisa digarap dengan adanya ruang lebih ini adalah rute Asia Barat seperti India, Pakistan, Maladewa, Srilanka, Nepal, lalu wilayah lain yakni Turki dan Australia.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 60-70 juta penumpang per tahun.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7064 seconds (0.1#10.140)