Ini Sumber Dana Pengembalian Dana Nasabah Jiwasaraya
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmojo mengungkapkam sumber dana untuk pengembalian uang nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Adapun dana ini berasal dari penggabungan atau Holding BUMN Asuransi.
Holding asuransi akan terbentuk pada bulan ini di mana nantinya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) akan menjadi induk yang membawahi PT Jamkrindo (Persero), PT Askrindo (Persero), PT Jasindo (Persero) dan PT Jasa Raharja (Persero).
"Nanti kita di situ akan gunakan Bahana sebagai vehicle untuk transformasi asuransi secara keseluruhan. Pelan-pelan nanti akan kita gunakan untuk sebagian penyelamatan pemegang polis Jiwasraya juga," ujar Kartika di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Namun, kata dia, pihaknya tetap harus berkordinasi terlebih dahulu dengan panitia kerja (Panja) DPR agar bisa menggunakan dana hasil holding tersebut. "Karena saya harus dapat payung politik dari panja. Yang bisa saya sampaikan, holding asuransi ini bukan hanya sekadar untuk Jiwasraya," jelasnya.
Tiko menambahkan, adanya holding asuransi bukan hanya untuk penyelamatan Jiwasraya saja, tetapi juga untuk memperkuat dan mentransformasi bisnis asuransi dari sisi keuangan.
"Harapan kita BUMN bidang asuransi punya holding yang memperkuat transformasi dari sisi yang paling utama dari keuangan, manajemen risiko, pengelolaan investasi, dan pengelolaan dari produk-produk dan aktuarialnya supaya ke depan nggak terulang lagi produk seperti JS Saving Plan, investasi ke saham gorengan, itu akan dipantau dan ada kebijakan baru dari holding," pungkasnya.
Holding asuransi akan terbentuk pada bulan ini di mana nantinya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) akan menjadi induk yang membawahi PT Jamkrindo (Persero), PT Askrindo (Persero), PT Jasindo (Persero) dan PT Jasa Raharja (Persero).
"Nanti kita di situ akan gunakan Bahana sebagai vehicle untuk transformasi asuransi secara keseluruhan. Pelan-pelan nanti akan kita gunakan untuk sebagian penyelamatan pemegang polis Jiwasraya juga," ujar Kartika di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Namun, kata dia, pihaknya tetap harus berkordinasi terlebih dahulu dengan panitia kerja (Panja) DPR agar bisa menggunakan dana hasil holding tersebut. "Karena saya harus dapat payung politik dari panja. Yang bisa saya sampaikan, holding asuransi ini bukan hanya sekadar untuk Jiwasraya," jelasnya.
Tiko menambahkan, adanya holding asuransi bukan hanya untuk penyelamatan Jiwasraya saja, tetapi juga untuk memperkuat dan mentransformasi bisnis asuransi dari sisi keuangan.
"Harapan kita BUMN bidang asuransi punya holding yang memperkuat transformasi dari sisi yang paling utama dari keuangan, manajemen risiko, pengelolaan investasi, dan pengelolaan dari produk-produk dan aktuarialnya supaya ke depan nggak terulang lagi produk seperti JS Saving Plan, investasi ke saham gorengan, itu akan dipantau dan ada kebijakan baru dari holding," pungkasnya.
(fjo)