Sukses Jadi Juragan Toge Berkat KUR BNI

Minggu, 16 Februari 2020 - 10:25 WIB
Sukses Jadi Juragan...
Sukses Jadi Juragan Toge Berkat KUR BNI
A A A
BOGOR - Jalan hidup memang berliku, tak ada yang tahu kemana akan dibawa meski telah memiliki segudang persiapan dan rencana. Hal ini cocok menggambarkan pengalaman hidup Heri Kiswanto, seorang petani toge dari Kampung Babakan, Cilebut Barat, Sukaraja, Bogor.

Tak pernah terbersit dalam benak pria yang kini berusia 32 tahun ini bahwa dirinya akan menggantungkan hidupnya dari bertani dan berjualan toge. Saat muda, Heri mengaku sangat ingin menjadi polisi. Cita-cita itu dikejarnya dengan teguh. Empat kali ia gagal dalam tes masuk, hingga pada tes kelima Heri sukses mengenakan seragam Brimob dengan bangga.Sayangnya, hal itu tak berlangsung lama, tak sampai setahun Heri terkena tindakan disiplin. Setelah itu, Heri mencoba melanjutkan hidup dengan mengerjakan sejumlah usaha. Sampai, akhirnya ia memutuskan menjadi petani toge, usaha yang tak pernah ia geluti sebelumnya.Pada awalnya, Heri yang mengandalkan pembiayaan pribadi sehingga produksinya pun masih terbatas. Sampai, pada 2017 lalu, bermodalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp500 juta dari BNI, ia pun mulai mengembangkan usahanya.
Dari bahan baku kacang hijau 1 kuintal per hari, perlahan usahanya berkembang hingga kini menjadi 2 kuintal per harinya. Dari 2 kuintal kacang hijau tersebut, dalam 3 hari Heri menghasilkan sekitar 1,6 ton toge segar yang kemudian dijualnya ke 21 lapak rekanannya di enam pasar di sekitar Bogor.

Dengan harga jual toge sekitar Rp5.500/kg, Heri mampu mengantongi pendapatan sekitar Rp8,8 juta. Sementara, untuk bahan baku kacang hijau ia hanya menghabiskan biaya Rp3,74 juta saja. "Yah kalau sebulan keuntungan saya sekitar Rp60 juta lah," ungkapnya saat disambangi media ke tempat produksinya di Cilebut, Bogor, Sabtu (15/2/2020) lalu.

Sukses jadi juragan toge, di lingkungan rumahnya Heri Kiswanto pun akhirnya memperoleh nama julukan sendiri, yakni Mas Toge. Ia dikenal tak pelit membagi ilmunya. Bahkan, beberapa kenalannya didorongnya untuk memulai usaha yang sama, termasuk memanfaatkan permodalan murah dari BNI.

"Dengan pinjaman dari BNI ini benar-benar membantu saya. Makanya rekan-rekan saya juga saya sarankan ambil (pinjaman) di BNI, dan mereka juga alhamdulillah terbantu," ujarnya.

Tak heran jika Heri pada akhir tahun 2019 lalu kemudian mengajukan kredit dengan nilai yang sama ke BNI. Kali ini, kredit tersebut digunakannya untuk mengembangkan usaha kikil alias kulit sapi. "Alhamdulillah ini juga sudah mulai jalan. Ya bisalah dapat Rp40 juta sebulan dari usaha kikil ini," ungkapnya.

Pengembangan usaha kecil semacam yang digeluti Heri menjadi bagian dari komitmen penyaluran KUR BNI. Hingga akhir 2019, BNI telah menyalurkan KUR senilai Rp17,7 triliun kepada 241.306 debitur. Sementara, plafond KUR BNI dengan skema bunga 6% tahun ini tercatat sebesar Rp22 triliun.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1668 seconds (0.1#10.140)