Kadin: Sektor Transportasi Terpukul Wabah Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perhubungan menyoroti wabah virus corona yang dinilai akan berdampak bagi kelangsungan bisnis di sektor transportasi nasional. Ada beberapa sektor di bidang transportasi yang disinyalir terdampak cukup besar akibat virus corona.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan sektor transportasi yang terdampak adalah kegiatan yang berhubungan dengan ekspor energi dan komoditas tujuan China, seperti angkutan batu bara.
Carmelita yang juga Ketua Umum DPP INSA menuturkan walaupun kegiatan ekspor batu bara ke China masih menggunakan kapal-kapal asing, namun hal ini berpotensi memukul kegiatan transportasi laut penunjang domestik seperti tug & barge, floating crane, dump truck dan stevedoring bongkar muat batu bara di site/port muat di Indonesia.
"Bisnis angkutan batu bara akan terkena dampak lanjutan dari virus corona karena permintaan pengapalan batu bara yang diperkirakan menurun," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2020).
Begitu juga pada angkutan kontainer domestik yang dinilai akan mengalami penurunan utilisasi. Kondisi ini disebabkan terjadinya penurunan bahan baku yang diekspor ke China.
Selain itu, sektor transportasi juga terdampak dari penurunan wisawatan asal China ke Indonesia. Sehingga bisnis transportasi penunjang pariwisata khususnya transportasi udara dan darat seperi bus dan taksi akan ikut terpukul.
Menurut Carmelita, untuk mengurangi dampak dari virus corona, para pelaku usaha transportasi dapat memitigasi dengan mengurangi armada angkutan yang beroperasi dan frekuensi pelayaran atau penerbangan. "Selain itu, dapat juga mengalihkan kepada kegiatan lain dengan menggali atau memperbesar porsi tujuan selain yang berkaitan dengan tujuan China," tuturnya.
Persoalan virus corona, Carmelita melanjutkan, harus menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan, khususnya Kementerian Kesehatan. Tentu kita bersyukur sampai saat ini tidak ditemukan kasus virus corona di dalam negeri, namun demikian antisipasi harus tetap dilakukan. Persoalan berjangkitnya virus corona harus secara serius diantisipasi pada pintu-pintu masuk Indonesia, baik darat, laut maupun udara.
"Di sisi lain, seharusnya Kemenkes menggiatkan penangkalan dan pencegahan penularan virus endemic ini kepada masyarakat, dan informasi harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat. Selain itu, kita harus terus update alat-alat deteksi virus corona dan ketahanan fisik masing-masing secara pribadi untuk menangkal virus tersebut," tandasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan sektor transportasi yang terdampak adalah kegiatan yang berhubungan dengan ekspor energi dan komoditas tujuan China, seperti angkutan batu bara.
Carmelita yang juga Ketua Umum DPP INSA menuturkan walaupun kegiatan ekspor batu bara ke China masih menggunakan kapal-kapal asing, namun hal ini berpotensi memukul kegiatan transportasi laut penunjang domestik seperti tug & barge, floating crane, dump truck dan stevedoring bongkar muat batu bara di site/port muat di Indonesia.
"Bisnis angkutan batu bara akan terkena dampak lanjutan dari virus corona karena permintaan pengapalan batu bara yang diperkirakan menurun," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2020).
Begitu juga pada angkutan kontainer domestik yang dinilai akan mengalami penurunan utilisasi. Kondisi ini disebabkan terjadinya penurunan bahan baku yang diekspor ke China.
Selain itu, sektor transportasi juga terdampak dari penurunan wisawatan asal China ke Indonesia. Sehingga bisnis transportasi penunjang pariwisata khususnya transportasi udara dan darat seperi bus dan taksi akan ikut terpukul.
Menurut Carmelita, untuk mengurangi dampak dari virus corona, para pelaku usaha transportasi dapat memitigasi dengan mengurangi armada angkutan yang beroperasi dan frekuensi pelayaran atau penerbangan. "Selain itu, dapat juga mengalihkan kepada kegiatan lain dengan menggali atau memperbesar porsi tujuan selain yang berkaitan dengan tujuan China," tuturnya.
Persoalan virus corona, Carmelita melanjutkan, harus menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan, khususnya Kementerian Kesehatan. Tentu kita bersyukur sampai saat ini tidak ditemukan kasus virus corona di dalam negeri, namun demikian antisipasi harus tetap dilakukan. Persoalan berjangkitnya virus corona harus secara serius diantisipasi pada pintu-pintu masuk Indonesia, baik darat, laut maupun udara.
"Di sisi lain, seharusnya Kemenkes menggiatkan penangkalan dan pencegahan penularan virus endemic ini kepada masyarakat, dan informasi harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat. Selain itu, kita harus terus update alat-alat deteksi virus corona dan ketahanan fisik masing-masing secara pribadi untuk menangkal virus tersebut," tandasnya.
(fjo)