Mendag Agus Sebut Virus Corona Penyebab Neraca Perdagangan Defisit
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyebut penyebaran virus corona dari China menjadi penyebab neraca perdagangan Indonesia bulan Januari 2020 mengalami defisit USD864 juta.
"Ini ada virus corona jadi kita akan melakukan penyesuaian. Dan (neraca perdagangan) terkena dampak dengan situasi virus ini. Ekspor impor kita memang agak melambat," ujar Agus di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (17/2/2020).
Untuk itu, Agus mengatakan sedang mengkaji langkah-langkah antisipasi terkait dampak virus corona terhadap ekonomi, khususnya ekspor impor. Agus pun menyoroti hubungan dagang Indonesia dan China yang erat, kini rentan akibat virus corona.
"Ekspor kita mengalami perlambatan. (Ekspor) kita ke China sangat berpengaruh sekali terhadap neraca perdagangan kita," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik pada Senin (17/2/2020) merilis neraca perdagangan Januari 2020 yang mengalami defisit USD864 juta. Meskipun mengalami defisit, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan hal tersebut bukan disebabkan karena virus corona yang mewabah sejak bulan lalu.
"Efek virus corona terhadap neraca perdagangan Indonesia sejauh ini belum bisa terlihat," katanya.
Menurut Suhariyanto, dampak virus tersebut kemungkinan baru bisa terlihat pada laporan kinerja ekspor-impor di bulan selanjutnya (Februari 2020).
"Karena harusnya dilihat sesudah Imlek, sudah tercermin satu minggu. Sementara yang kita sajikan data sebulan terakhir. Kita waspadai supaya dampaknya tidak seburuk yang dibayangkan," jelasnya.
"Ini ada virus corona jadi kita akan melakukan penyesuaian. Dan (neraca perdagangan) terkena dampak dengan situasi virus ini. Ekspor impor kita memang agak melambat," ujar Agus di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (17/2/2020).
Untuk itu, Agus mengatakan sedang mengkaji langkah-langkah antisipasi terkait dampak virus corona terhadap ekonomi, khususnya ekspor impor. Agus pun menyoroti hubungan dagang Indonesia dan China yang erat, kini rentan akibat virus corona.
"Ekspor kita mengalami perlambatan. (Ekspor) kita ke China sangat berpengaruh sekali terhadap neraca perdagangan kita," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik pada Senin (17/2/2020) merilis neraca perdagangan Januari 2020 yang mengalami defisit USD864 juta. Meskipun mengalami defisit, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan hal tersebut bukan disebabkan karena virus corona yang mewabah sejak bulan lalu.
"Efek virus corona terhadap neraca perdagangan Indonesia sejauh ini belum bisa terlihat," katanya.
Menurut Suhariyanto, dampak virus tersebut kemungkinan baru bisa terlihat pada laporan kinerja ekspor-impor di bulan selanjutnya (Februari 2020).
"Karena harusnya dilihat sesudah Imlek, sudah tercermin satu minggu. Sementara yang kita sajikan data sebulan terakhir. Kita waspadai supaya dampaknya tidak seburuk yang dibayangkan," jelasnya.
(ven)