LinkAja Siap Ikut Ambil Bagian Layani Pembayaran SPP
A
A
A
JAKARTA - Madrasah swasta MI Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang, menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mengaplikasikan model pembayaran digital. Tidak hanya Gobills milik aplikasi Gojek, madrasah ini juga menerima pembayaran dari dompet digital OVO, Linkaja, Simobi, Lakuku Dana dan lain sebagainya.
Bahkan MI ini mulai menerapkan teknologi QRIS (Quick Response Indonesia Standard) untuk makin memudahkan pembayaran SPP. Ceruk bisnis pembayaran SPP ini memang menggiurkan. Apalagi ada ratusan ribu sekolah serta madrasah swasta di Indonesia.
(Baca Juga: Meme Jadi Kenyataan, Bayar SPP Kini Bisa Pakai GoPay
Chief Marketing Officer LinkAja Edward K Suwignjo mengatakan pihaknya tidak ingin ketinggalan dan tentu juga siap ambil bagian. Diterangkan olehnya, LinkAja dalam tahap pengembangan platform.
Salah satu solusinya adalah penambahan menu di layanan pembayaran LinkAja. Berikutnya pihaknya akan melakukan integrasi bersama para mitra. "Sesegera mungkin kami akan sediakan. Saat ini belum, masih di tahap pengembangan," ujar Edward di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Lebih lanjut dia menerangkan pihaknya akan membutuhkan waktu untuk melakukan integrasi dengan pihak sekolah atau universitas. Namun saat ini sudah ada beberapa institusi sekolah atau kampus yang ditargetkan untuk tahap awal.
"Saya lebih melihatnya bukan sebagai kendala. Tetapi memang akan membutuhkan waktu untuk integrasi. Selain itu butuh waktu juga bagi sekolah untuk berpindah dari cara pembayaran lama. Saat ini yang sedang dalam proses paling tidak 45 sekolah dan universitas di tahap awal," paparnya.
Bahkan MI ini mulai menerapkan teknologi QRIS (Quick Response Indonesia Standard) untuk makin memudahkan pembayaran SPP. Ceruk bisnis pembayaran SPP ini memang menggiurkan. Apalagi ada ratusan ribu sekolah serta madrasah swasta di Indonesia.
(Baca Juga: Meme Jadi Kenyataan, Bayar SPP Kini Bisa Pakai GoPay
Chief Marketing Officer LinkAja Edward K Suwignjo mengatakan pihaknya tidak ingin ketinggalan dan tentu juga siap ambil bagian. Diterangkan olehnya, LinkAja dalam tahap pengembangan platform.
Salah satu solusinya adalah penambahan menu di layanan pembayaran LinkAja. Berikutnya pihaknya akan melakukan integrasi bersama para mitra. "Sesegera mungkin kami akan sediakan. Saat ini belum, masih di tahap pengembangan," ujar Edward di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Lebih lanjut dia menerangkan pihaknya akan membutuhkan waktu untuk melakukan integrasi dengan pihak sekolah atau universitas. Namun saat ini sudah ada beberapa institusi sekolah atau kampus yang ditargetkan untuk tahap awal.
"Saya lebih melihatnya bukan sebagai kendala. Tetapi memang akan membutuhkan waktu untuk integrasi. Selain itu butuh waktu juga bagi sekolah untuk berpindah dari cara pembayaran lama. Saat ini yang sedang dalam proses paling tidak 45 sekolah dan universitas di tahap awal," paparnya.
(akr)